ASSLAMUALAYKUM WELCOME TO MY BLOG INSYA ALLAH BERMANFAAT
KALAU PENGEN BACA, TERLEBIH DAHULU KLIK DI JDUL BCAAN/LINK POSTINAGAN/DI FULL READ:

Jumat, 29 April 2011

ATLETIK

PENDAHULUAN Bagian pendidikan jasmani adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.Mempunyai peranan yang sangat penting yaitu meberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung ke dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang direncanakan secara sistematik. Jadi pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,fisikis,keterampilan motorik,pengetahuan dan penilaian penghayatan nilai-nilai serta pembiasan pola hidup sehat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik dan fisikis yang seimbang.Yang membedakan antara pendidikan jasmani dengan yang lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani atau manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh guru yang diberikan dalam situasi yang tepat,agar dapat merangsang pertumbuhan dan peerkembangan siswa secara optimal.Agar programpendidikan dapat dilaksanakan dengan baik,maka perlu dipersiapkan guru yang berwenang dan memiliki kompetensi sebagai guru pendidikan jasmani. Seorang guru pendidikan jasmani harus memiliki keterampilan dan kemampuan tersendiri untuk dapat menyusun dan menerapkan metode,model serta modifi pembelajaran.ketidak tahuan dan keterbatasan pengetahuan akan perlunya metode model pembelajaran serta kemampuan mencipta dan modifikasi pembelajaran,keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran dan keterbatasan dana yang tersedia,harus sudah mulai di antisipasi sejak dini dengan membekali mahasiswa khususnya mahasiswa pendiddikan olahraga dan kesehatan dengan pengetahuan dan pengalaman sebagai contoh. Sebagaimana pembahasan pada makalah ini adalah bagaimana memodifikasikan gerak dasar melompat menjadi lebih mudah dan menyenangkan, meskipun kekurangan sarana dan prasarana. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Perkembangan Atletik Pertengahan abad ke-19, Inggris telah mengembangkan olahraga atletik ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, untuk pertama kali diperlombakan cabang atletik pada tahun 1876, itupun terbatas antar perguruan tinggi. Munculnya Athletic Club tahun 1870 di New York yang menandai perkembangan atletik sangat menggembirakan. Klub ini yang pertama kali mengadakan lomba atletik. Bangsa Indonesia mengenal cabang olahraga atletik sejak zaman pernjajahan Belanda, yaitu tahun 1930. Saat itu para penjajah membentuk organisasi atletik yang diberi nama NIAU (Netherland Indische Athletic Unie) yaitu sebuah organisasi yang menyelenggarakan perlombaan atletik kemudia setelah itu bermunculan klub-klub atletik di berbagai daerah seperti Medan, Solo, Surabaya, Bandung dsb. Setelah itu, berkat kerjasama pakar atletik, Indonesia berhasil membentuk organisasi atletik nasional yang diberi nama PASI (Persatuan Stletik Seluruh Indonesia) tepatnya pada tanggan 03 September 1930 di Semarang. Atletik pada jaman purba sebenarnya mempunyai gerakan dasar seperti lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa-bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Bahkan dapat dikatakan, sejak adanya manusia, gerakan-gerakan itu telah dikenal. Jika kita melakukan atletik dengan tujuan mencapai prestasi pada jaman modern ini, maka lain halnya dengan bangsa primitif pada jaman prasejarah. Mereka melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya: • Mencari makan, • Mempertahankan diri dari serangan-serangan biatang buas, • Mengamankan diri terhadap keganasan alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan lain-lain. Meskipun gerakan-gerakan dasar ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik yang telah dilaksanakan dalam catatan sejarah, baru terjadi pada jaman purba, sekitar 1000 tahun sebelum masehi. B. Pengertian atletik Kata atletik berasal dari bahawa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuhdan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. C. Pengertian Lompat Lompat adalah mendorong tubuh dengan daya tolakan dari kaki menggunakan satu atau dua kaki. Melompat dan berlari hampir sama penjelasannya, walau dalam praktek terlihat jelas perbedaannya, perbedaan antara melompat dan berlari adalah: 1. Berlari, daya tolakan sebagian besar mengarah kedepan dan jeda layang diudara tidak terlalu lama juga tidak terlalu tinggi. 2. Melompat, daya tolakan dapat kedepan, atas, belakang. Dan jeda layang di udara lebih lama juga lebih tinggi. Melompat biasanya terdapat proses menekukkan sendi daerah engkel dan lutut yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan berlari. D. Modifikasi alat dan gerak dasar melompat Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya adalah: 1. Ukuran berat atau bentuk peralatan yang digunakan. 2. Lapangan permainan 3. Waktu bermain atau lamanya permaianan 4. Peraturan permainans 5. Jumlah pemain (Aussie:1996). Sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sarana dan prasarana yang memenuhi syarat untuk digunakan oleh semua siswa namun harus pula memperhatikan usia dan karakter siswa yang bersangkutan mulai dari siswa sekolah menengah dan sebagainya. Modifikasi sarana dan prasarana yang sudah ada atau menciptakan sesuatu yang baru merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan mahasiswa sebagai calon guru sebagai upaya untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan karakteristik dan perkembangan siswa. Aktivitas pembelajaran gerak dasar melompat atau meloncat dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di lapangan terbuka dengan menggunakan berbagai media yang telah di modifikasi,mulai dari kertas bekas,sampai atau ban bekas,tali hingga siswa itu sendiri dapat berperan sebagai media pembelajaran.Pembelajaran dengan modifikasi pengembangan media pengajaran yang disajikan dalam bentuk permainan akan lebih menarik minat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Jika ditempat mengajar tersebut tidak tersedia lapangan karena sekolah berada dikawasan perairan sehingga pembelajaran tidak bisa dilaksanakan dilapangan, untuk itu dilaksanakan didalam kelas. Kita bisa menggunakan siswa itu sendiri sebagai media pembelajaran, caranya adalah: 1. Siswa dibuat dua kelompok jika memungkinkan tetapi tidak memungkinkan bisa lebih. 2. Satu kelompok yang kalah membikin lingkaran masing-masing dengan jarak satu meter, dengan posisi badan merunduk. 3. Sedangkan kelompok yang menang melompati badan temannya yang merunduk dan ini dilakukan secara bergantian, jika salah satu dari kelompok itu tidak bisa melompat atau menyentuh badan temannya. Kesesuaian dalam memilih model pembelajaran sangat penting karena pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri merupakan kegiatan yang mempunyai pengaruh nyata pada anak didik. Sebagai contoh adalah metode pembelajaran untuk tingkat SD yang melibatkan rentang usia dalam pendidikan ,yaitu realisme intelektul dan realisme visual yang selanjutnya akan mendominasi tingkat perkembangan daya cipta anak. Dengan demikian.metode yang digunakan harus mengacu pada karakteristik perkembangan tersebut, pada masa realisme intelektual anak melakukan gerak berdasarkan apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, kebebasan berekspresi merupakan faktor yang memberikan dukungan bagi pengembangan kualitas anak.kebiasan memeksakan gerakan dalam pendidikan jasmani patut di hindari karena akan mematikan kreativitas anak sebab bagaimanapun persepsi anak terhadap suatu objek sangat berbeda dengan persepsi orang dewasa. BAB III PENUTUP Bangsa Indonesia mengenal cabang olahraga atletik sejak zaman pernjajahan Belanda, yaitu tahun 1930. Saat itu para penjajah membentuk organisasi atletik yang diberi nama NIAU (Netherland Indische Athletic Unie) yaitu sebuah organisasi yang menyelenggarakan perlombaan atletik kemudia setelah itu bermunculan klub-klub atletik di berbagai daerah seperti Medan, Solo, Surabaya, Bandung dan sebagainya. Setelah itu, berkat kerjasama pakar atletik, Indonesia berhasil membentuk organisasi atletik nasional yang diberi nama PASI (Persatuan Stletik Seluruh Indonesia) tepatnya pada tanggan 03 September 1930 di Semarang. Kata atletik berasal dari bahawa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuhdan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia Lompat adalah mendorong tubuh dengan daya tolakan dari kaki menggunakan satu atau dua kaki. Melompat dan berlari hampir sama penjelasannya, walau dalam praktek terlihat jelas perbedaannya, perbedaan antara melompat dan berlari adalah: 1. Berlari, daya tolakan sebagian besar mengarah kedepan dan jeda layang diudara tidak terlalu lama juga tidak terlalu tinggi. 2. Melompat, daya tolakan dapat kedepan, atas, belakang. Dan jeda layang di udara lebih lama juga lebih tinggi. Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya adalah: 1. Ukuran berat atau bentuk peralatan yang digunakan. 2. Lapangan permainan 3. Waktu bermain atau lamanya permaianan 4. Peraturan permainan 5. Jumlah pemain (Aussie:1996). DAFTAR PUSTAKA Aussie,1966.modfied sport,aquality junior sport approan rch.Madonen:ACT.Australian sport commision. Diknas.2003.Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Departement Pendidikan Nasional. Depdiknas 2004.Pola Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kependidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Jenjang SI.Jakarta:Dirjen Dikti,Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar