ASSLAMUALAYKUM WELCOME TO MY BLOG INSYA ALLAH BERMANFAAT
KALAU PENGEN BACA, TERLEBIH DAHULU KLIK DI JDUL BCAAN/LINK POSTINAGAN/DI FULL READ:

Sabtu, 01 Oktober 2011

bahan ajar

Surah Az-Zumar ayat 9 Standar Kompetensi Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang Ilmu yang bermanfaat Kompetensi Dasar 1. Menerjemahkn Surah Az-Zumar ayat 9 2. Memahami isi kandungan Surah Az-Zumar ayat 9 3. Menunjukkan isi kandungan Surah Az-Zumar ayat 9 A. Lafal Surah Az-Zumar ayat 9 Surah Az-Zumar adalah surah yang ke – 39 . Surah ini terdiri dari 75 ayat surah Makkiyah, yang nantinya hanya pada ayat 9 di bahas tentang ilmu yang bermanfaat. Surah Makkiyah adalah surah yang turun sebelum Rasullullah SAW hijrah ke Madinah. Mari kita belajar melafalkan surah Az-Zumar dengan tartil sesuai ilmu tajwid yang telah kita pelajari. •                           B. Menerjemahkan Surah Az-Zumar ayat 9 Setelah membaca dengan benar ,perhatikan arti kata yang terdapat pad surah Az-Zumar ayat 9. Jika memerhatikan arti kata yang ada dengan seksama , kalian pasti dapat menerjemahkan surah Az-Zumar ayat 9. • Apakah  Orang yang mengharapkan  dia (orang musyrik)   Rahmat Tuhannya  Yang lebih beruntung  Katakanlah  Orang yang beribadah   Adakah sama  Di waktu malam   Orang yang mengetahui  Dengan sujud  Orang yang tidak mengetahui  Berdiri  Sesungguhnya  Ia takut kepada azab  Orang-orang yang berakal  akhirat   Orang yang mendapat pelajaran •                           Setelah membaca arti kata perkata dalam surah Az-Zumar ayat 9, terjemahkan secara keseluruhan dalam bukumu , kemudian cocokkan dengan terjemahan berikut ini. 2. Terjemahan Surah Az-Zumar ayat 9 “Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. C. Kandungan surah Az-Zumar ayat 9 Ilmu yang di anugerahkan Allah kepada hamba-Nya ada yang memberikan manfaat ada pula yang tidak. Di sisi lain ada pula ilmu yg pada asal sama sekali tidak memberikan manfaat sehingga manusia harus menjauhinya. Allah telah menyebut ilmu dalam kitab-Nya Al Qur’an terkadang dengan memuji seperti dalam surah Az -Zumar ayat 9: “Katakanlah adakah sama antara orang-orang yang mengetehui dgn orang-orang yang tdk mengetehui? Sesungguh orang-orang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. Ibnu Rajab Al Hanbali menjelaskan tentang ilmu yg bermanfaat. Beliau mengatakan pokok segala ilmu adl mengenal Allah subhanahu wa ta’ala yg akan menumbuhkan rasa takut kepada-Nya cinta kepada-Nya dekat terhadap-Nya tenang dengan-Nya dan rindu pada-Nya. Kemudian setelah itu berilmu tentang hukum-hukum Allah apa yg dicintai-Nya dan diridhai-Nya dari perbuatan perkataan keadaan atau keyakinan hamba. Orang yg mewujudkan dua ilmu ini maka ilmu adalah ilmu yang bermanfaat. Ia dengan itu akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat hati yang khusyu’ jiwa yang puas dan do’a yang mustajab. Sebalik yang tidak mewujudkan dua ilmu yang bermanfaat itu ia akan terjatuh ke dalam empat perkara yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung darinya. Bahkan ilmu menjadi bencana buat ia tidak bisa mengambil manfaat dari karena hati tidak khusyu’ kepada Allah subhanahu wa ta’ala jiwa tidak merasa puas dengan dunia bahkan semakin berambisi terhadapnya. Doanya pun tidak di dengar oleh Allah karena ia tidak merealisasikan perintah-Nya serta tidak menjauhi larangan-Nya dan apa yang dibenci-Nya. Lebih-lebih apabila ilmu tersebut bukan diambil dari Al Qur’an dan As Sunnah mk ilmu itu tdk bermanfaat dan tdk ada manfaat sama sekali. Yang terjadi kejelekan lbh besar dari manfaatnya. Ibnu Rajab juga menjelaskan ilmu yg bermanfaat dari semua ilmu adl mempelajari dgn benar ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta memahami makna sesuai dgn yg ditafsirkan para shahabat tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Lalu mempelajari apa yg datang dari mereka tentang halal dan haram zuhud dan semacam serta berusaha mepelajari mana yg shahih dan mana yg tdk dari apa yg telah disebutkan. Kemudian berusaha utk mengetahui makna-makna dan memahaminya. Apa yg telah disebut tadi sudah cukup bagi orang yg berakal dan menyibukkan diri dgn ilmu yg bermanfaat. Ilmu yg bermanfaat akan nampak pada seseorang dgn tanda-tanda yaitu: 1. beramal dengannya. 2. benci disanjung dipuji dan takabbur atas orang lain. 3. semakin bertawadhu’ ketika ilmu semakin banyak. 4. menghindar dari cinta kepemimpinan ketenaran dan dunia. 5. menghindar utk mengaku berilmu. 6. bersu’udzan kepada diri dan husnudzan kepada orang lain dlm rangka menghindari celaan kepada orang lain. Sebalik ilmu yg tdk bermanfaat juga akan nampak tanda-tanda pada orang yg menyandang yaitu: 1. Tumbuh sifat sombong sangat berambisi dlm dunia dan berlomba-lomba pada sombong terhadap ulama mendebat orang2 bodoh dan memalingkan perhatian manusia kepadanya. 2. Mengaku sebagai wali Allah subhanahu wa ta’ala. Atau merasa suci diri. 3. Tidak mau menerima yg hak dan tunduk kepada kebenaran dan sombong kepada orang yg mengucapkan kebenaran jika derajat di bawah dlm pandangan manusia serta tetap dlm kebatilan. 4. Menganggap yg lain bodoh dan mencacat mereka dlm rangka menaikkan diri di atas mereka. Bahkan terkadang menilai ulama terdahulu dgn kebodohan lalai atau lupa sehingga hal itu menjadikan ia mencintai kelebihan yg dimiliki dan berburuk sangka kepada ulama yg terdahulu. Qissah Mu'assirah Tuliskan ayat Al-Qur’an surah Az-Zumar ayat 9 tentang ilmu yang bermanfaat secra benar dan legkap dengan harakatnya ! kemudian hafalkan beserta terjemahnya dan demontrasikan di depan kelas! Coba Tebak siapakah aku? Aku adalah anak seorang pembesar suku Quraisy. Ayahku adalah seorang yang menjadi juru kunci Ka’bah (Baitullah). Aku bekerja sebagai pedagang. Istriku bernama Aminah , dari rahim istriku inilah lahir manusia yang sangat mulia. Siapakah aku? A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a , b , c , atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Lafal • pada surah Az-zumar ayat 9 mempunyai arti… a. Apakah b.Siapakah c.Kapankah d.Kemudian 2. Surah Az-Zumar terdiri atas …. Ayat. a. 45 b. 57 c. 85 d. 75 3.   ….   • Lafal yang tepat melengkapi ayat tersebut adalah…. a.  b.   c.  d.  4. Surah Az-Zumar dinamai juga surah Al-Guraf , yang berarti…. a. Manusia b. Rombongan- rombongan c. Pasukan d. Kamar-kamar 5. Surah Az-Zumar ayat 9 di awali dengan lafal…. a.   b.  c.  d. • B . Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat! 1. Tulislah Surah Az-Zumar ayat 9 ! 2. Surah keberapakah Az-Zumar itu ? 3. Jelaskan secara singkat isi kandungan Surah Az-Zumar ayat 9 ! 4. Berapakah jumlah ayat yang terdapat di Surah Az-Zumar ? 5. Apa yang dimaksud dengan musyrik !
»»  FULL READ....

Sabtu, 25 Juni 2011

Analisis Buku Lancar Berbahasa Arab 3 Untuk Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Analisis berikut adalah pada buku lancar berbahasa arab 3 untuk kelas VI Madrasah Ibtidaiyah penerbit tiga serangkai , secara tersurat pada buku ini sudah bagus dengan berbagai desain serta tampilan gambar yang cukup menarik dengan kesesuain isi materinya. Di akhir tiap subbahasan juga terdapat portofolio yang nantinya bisa di isi siswa dan di tulis dari kegiatan sesuai dengan waktu yang di tentukan , di bagian bawah portofolio juga terdapat catatan guru ,serta pada bagian akhir juga termuat soal-soal baik dalam bentuk objektive test dan essay test. Berikut akan di uraikan beberapa asas yang tercatum dalam buku lancar berbahasa arab 3 madrasah ibtidaiyah penerbit tiga serangkai , yang nantinya akan di analisis tentunya tidak terlepas dari uraian pada buku tersebut. 1. Asas Psikologi Pada asas ini , materi yang di cantumkan dalam pembelajaran sepertinya lumayan bagus, karena sudah sesuai dengan standar isi , akan tetapi untuk proses pembelajarannya tergantung guru dalam menyampaikan serta menentukan indikator yang ingin di capai agar anak bisa lebih paham akan materi yang di ajarkan. 2. Asas Pendidikan Pada asas ini, tercantum pada halaman 17 pelajaran kedua yaitu membahas tentang pekerjaan sehari-hari (al-af’alu yaumiyah) yang dilakukan seorang anak yang bernama Ani dengan Budi. Ani menyapu didalam rumah dan Budi membersihkan kaca di ruang tamu, setiap orang pasti memiliki kegiatan yang dilakukan tiap hari. Begitupun Orang tua juga selalu bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Pada pelajaran berikut kita akan memahami kegiatan yang di lakukan sehari-hari. Kemudian pada halaman 28 tentang Qiraah seorang anak yang bernama Ridwan, ia adalah anak yang rajin dan saleh. Setiap hari ia selalu meluangkan waktunya untuk mengulang pelajaran yang telah dipelajarinya disekolah. Selain rajin belajar, Ridwan juga selalu mengerjakan shalat 5 waktu secara berjamaah. Begitu juga pada halaman 48 yaitu terdapat pada pembahasan al-wajibul manzili (pekerjaan rumah), digambarkan seorang anak yang rajin belajar. Akan tetapi alangkah baiknya pada pembahasan ini, dijadikan satu subbahasan dengan pembahasan yang sebelumnya yaitu pada pembahsan al-af’alu yaumiyah agar tidak berulang-ulang dan tidak pemborosan kata, pada pembahasan ini bisa diganti dengan pembahasan yang lain. 3. Asas Kebudayaan Dibuku Lancar Berbahasa Arab 3 untuk kelas VI Madrasah Ibtidaiyah menurut kami tidak terlalu dimunculkan karena pada buku ini banyak membahas tentang asas pendidikan. Tetapi pada pelajaran ke 4 halaman 58 arrihlah (liburan) dan berpariwisata dengan mengunjungi daerah lain setiap akhir tahun ajaran, sekolah juga mengadakan acara berwisata 4. Asas Kebahasaan Pada asas ini ditampilkan beberapa kosakata yang cukup menarik dilihat pada pembahasan yang pertama mengenalkan beberapa mufradat yang berkaitan dengan jam, hari, tanggal dan bulan. Menurut kami pada asas ini sudah baik karena bahasa yang digunakan juga mudah dipahami dengan beberapa kaidah dalam bahasa Indonesia. Pada pelajaran yang kedua juga disajikan beberapa mufradat dengan ilustrasi gambar beserta kaidah dalam bahasa Indonesia. 5. Isi Materi Menurut kami pada isi materi lumayan bagus , karena di lihat dari beberapa pembahasannya sudah berurutan . Dan disajikan pula beberapa fi’il, fa’il serta maf’ul bih, dimana nantinya siswa mempunyai pengetahuan baru sehingga pada tingkatan studi yang lebih tinggi siswa menjadi lebih mudah dalam mempelajarinya khususnya pada pembelajaran bahasa arab. Tetapi alangkah baiknya dalam melengkapi tiap subbahasan di cantumkan khulasah (rangkuman),dan mahfuzatnya (mutiara hikmah) agar pada rangkuman anak senantiasa lebih mudah mempelajari dan mengulangnya kembali dari akhir materi pokok tiap subbahasan . 6. Desain Tampilan Pada buku lancar berbahasa arab desain tampilannya lumayan bagus ,dan cukup menarik minat anak karena dilihat dari beberapa pembahasannya banyak terdapat ilustrasi gambar yang menarik perhatian anak dari tema atau materi yang dibahas sehingga dapat menumbuhkan minat serta menstimulus perkembangan anak.
»»  FULL READ....

SEJARAH AL-QUR'AN

Bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur`an. Pada bulan inilah Al-Qur`an diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana dalam firman-Nya : )شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ (البقرة: ١٨٥ “bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).” [Al-Baqarah : 185] Di antara amal ibadah yang sangat ditekankan untuk diperbanyak pada bulan Ramadhan adalah membaca (tilawah) Al-Qur`anul Karim. Banyak sekali hadits-hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Al-Qur`an. Di antaranya : 1. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه » “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804] Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membaca Al-Qur`an dengan bentuk perintah yang bersifat mutlak. Sehingga membaca Al-Qur`an diperintahkan pada setiap waktu dan setiap kesempatan. Lebih ditekankan lagi pada bulan Ramadhan. Nanti pada hari Kiamat, Allah subhanahu wata’ala akan menjadikan pahala membaca Al-Qur`an sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, datang memberikan syafa’at dengan seizin Allah kepada orang yang rajin membacanya. Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits : 1. Dorongan dan motivasi untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an. Jangan sampai terlupakan darinya karena aktivitas-aktivitas lainnya. 2. Allah jadikan Al-Qur`an memberikan syafa’at kepada orang-orang yang senantiasa rajin membacanya dan mengamalkannya ketika di dunia. 2. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : « … اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ». “Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya. [HR. Muslim 804] 3. Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : « يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا ». “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805] Pada hadits ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberitakan bahwa surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela orang-orang yang rajin membacanya. Namun Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mempersyaratkan dalam hadits ini dengan dua hal, yaitu : - Membaca Al-Qur`an, dan - Beramal dengannya. Karena orang yang membaca Al-Qur`an ada dua type : - type orang yang membacanya namun tidak beramal dengannya, tidak mengimani berita-berita Al-Qur`an, tidak mengamalkan hukum-hukumnya. Sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membantah mereka. - Type lainnya adalah orang-orang yang membacanya dan mengimani berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan mengamalkan hukum-hukumnya, … sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membela mereka. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : القرآن حجة لك أو عليك “Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR. Muslim] Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan terpenting diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman Allah subhanahu wata’ala : ( كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكر أولوا الألباب ) “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Shad : 29] “supaya mereka mentadabburi”, yakni agar mereka berupaya memahami makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin bisa beramal dengannya kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur akan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu. Jadi inilah tujuan diturunkannya Al-Qur`an : - untuk dibaca dan ditadabburi maknanya - diimani segala beritanya - diamalkan segala hukumnya - direalisasikan segala perintahnya - dijauhi segala larangannya Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits : 1. Al-Qur`an sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya dan beramal dengannya. 2. Ilmu mengharuskan adanya amal. Kalau tidak maka ilmu tersebut akan menjadi hujjah yang membantahnya pada hari Kiamat. 3. Keutamaan membaca surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran 4. Penamaan surat-surat dalam Al-Qur`an bersifat tauqifiyyah. 4. Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ )) رواه البخاري . “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027] Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut, yaitu : mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut kepada orang lain. Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an. 5. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah d berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ “Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244] Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah orang yang bagus dan tepat bacaannya. Adapun orang yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala : pertama, pahala tilawah, dan kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami. 6. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ )) متفقٌ عَلَيْهِ . “Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797] Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Karena seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, dan ia bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. Duduk bersamanya terdapat kebaikan. Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk orang lain. Dia seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun enak dan lezat. Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah kurma. Rasanya enak namun tidak memiliki aroma yang wangi dan harum. Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-Qur`an jauh lebih utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an. Tidak membaca Al-Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana membaca Al-Qur`an, dan tidak pula berupaya untuk mempelajarinya. Perumpamaan seorang munafiq, namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Karena orang munafiq itu pada dzatnya jelek, tidak ada kebaikan padanya. Munafiq adalah : orang yang menampakkan dirinya sebagai muslim namun hatinya kafir -wal’iyya dzubillah-. Kaum munafiq inilah yang Allah nyatakan dalam firman-Nya : Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” [Al-Baqarah : 8 - 10] Didapati orang-orang munafiq yang mampu membaca Al-Qur`an dengan bacaan yang bagus dan tartil. Namun mereka hakekatnya adalah para munafiq -wal’iyyadzubillah- yang kondisi mereka ketika membaca Al-Qur`an adalah seperti yang digambarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam : يقرؤون القرآن لا يتجاوز حناجرهم “Mereka rajin membaca Al-Qur`an, namun bacaan Al-Qur`an mereka tidak melewati kerongkongan mereka.” Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan mereka dengan buah Raihanah, yang harum aromanya, karena mereka terlihat rajin membaca Al-Qur`an; namun buah tersebut pahit rasanya, karena jelek dan jahatnya jiwa mereka serta rusaknya niat mereka. Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an, maka diumpamakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi. Inilah munafiq yang tidak memiliki kebaikan sama sekali. Tidak memiliki aroma wangi, karena memang ia tidak bisa membaca Al-Qur`an, disamping dzat dan jiwanya adalah dzat dan jiwa yang jelek dan jahat. Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-Qur`an. Maka hendaknya engkau berusaha agar menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an dengan sebenar-benar bacaan, sehingga engkau seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi, rasanya pun enak. 7. Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ )) رواه مسلم . “Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]
»»  FULL READ....

DESKRIPSI QUR'AN HADIST

Deskripsi seputar isi Pada pelajaran ke 8 halaman pertama , termuat pokok bahasan tentang hadist ciri-ciri orang munafik, didalamnya terdapat pada bagian atas , yaitu: Standar kompetensi : Memahami arti hadist tentang ciri-ciri orang munafik Kompetensi dasar : Membaca hadist tentang ciri-ciri orang munafik Menerjemahkan hadist tentang ciri-ciri orang munafik Memahami isi kandungan hadist tentang ciri-ciri orang munafik Menunjukkan perilaku menjauhi cirri-ciri orang munafik Pada halaman bagian bawah pula terlihat gambar dalam suasana pembelajaran dimana seorang guru yang sedang memberi penjelasan kepada murid-muridnya tentang perbuatan yang di larang Allah Swt merupakan perbuatan tercela , seperti halnya perbuatan orang munafik. Pada halaman ke dua dijelaskan hadis tentang ciri-ciri orang munafik bahwasanya orang munafik disebut dengan musuh dalam selimut. Hal itu karena orang munafik adalah orang yang plin plan. Lain di mulut dan lain di hati, itulah munafik. Apa yang ia katakana lain dengan yang ia kerjakan atau tidak satunya antara perkataan dan perbuatan. Munafik merupakan akhlak tercela dan harus dijauhi oleh setiap muslim. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa ciri-ciri orang munafik ada tiga. Telah jelas dicantumkan hadis tentang ciri-ciri orang munafik. Pada bagian tengah halaman terdapat kalimat sa’bah atau kata-kata sulit. Pada bagian bawah halaman dua, terdapat beberapa mufradat (arti kata) dari terjemah hadis tersebut. Pada halaman ke tiga terdapat terjemahan hadis secara keseluruhan. Kemudian terdapat kandungan hadis tentang ciri-ciri orang munafik yaitu bahwa apabila orang munafik dalam perkataannya ia sering berdusta, orang munafik sering tidak menepati janjinya, dan apabila diberi kepercayaan ia berkhianat. Pada bagian bawah halaman, terdapat akhlak mahmudah (akhlak terpuji). Pada halaman ke empat terdapat Qissah Mu’assirah atau cerita bermakna yang menggambarkan tentang perbuatan anak yang berbuat terpuji dan tercela. Pada halaman ke lima terdapat mahfuzat (mutiara hikmah) dan juga wazifah (tugas) serta khulasah (rangkuman) tentang materi pelajaran. Kemudian pada halaman ke enam terdapat Lu’bah atau permainan berupa isian kotak-kotak tentang sifat terpuji dan sifat tercela. Pada bagian bawah tercantum juga Tamrinat atau latihan soal yang berisikan 20 soal objektif test dan 10 essay test. Pada halaman terakhir tercantum lembar portofolio yang bisa diisi oleh siswa, mengenai bagaimana cara menjauhi sifat-sifat munafik. Metode yang layak di gunakan dalam materi hadist tentang ciri-ciri orang munafik Ceramah Reading aloud Cerita Tanya jawab Langkah-langkah metode pembelajaran: Awal pembelajaran di gunakan metode ceramah untuk menjelaskan kepada siswa mengenai materi serta kandungan yang terdapat dalam hadist tentang ciri-ciri orang munafik , pada metode ceramah akan di berikan waktu 5/10 menit untuk menstimulus pemahaman siswa. Untuk melafalkan hadist tentang ciri-ciri orang munafik , kami menggunakan metode reading aloud (membaca dengan keras) yaitu guru melafalkan hadist dengan nyaring kemudian siswa mengikutinya bersama-sama. Kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang agar siswa menjadi mudah dan lancar dalam membacanya, dalam metode ini waktu yang di perlukan sekitar 10/15 menit karena guru dan siswa juga terlibat di dalamnya. Untuk memahami isi kandungan hadist tentang ciri-ciri orang munafik , di gunakan metode bercerita. Guru dapat menyampaikan cerita yang berkaitan dengan ciri-ciri orang munafik agar siswa nantinya mengetahui makna yang terkandung dalam hadist tersebut , waktu yang di perlukan 10 menit. Untuk menilai sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai materi hadis tentang ciri-ciri orang munafik dilakukan metode tanya jawab ,dengan memerlukan waktu sekitar 5/10 menit. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi formatif, yaitu dalam bentuk objective test dan essay test. Pada evaluasi bentuk objective test , soalnya berupa pilihan ganda dengan jumlah 20 soal yang mencakup dari soal hadist munafik , pengertian munafik , ancaman bagi orang yang munafik serta lafal hadist ciri-ciri orang munafik. Kemudian pada bagian essay test gambaran soalnya juga memuat tentang pengertian munafik, ciri-ciri munafik , akibat munafik dan terjemahan dari hadist ciri-ciri orang munafik. Analisis isi Kelayakan isi Dalam pembelajaran yang ke delapan ini pembahasan hadist tentang ciri-ciri orang munafik sangat bagus karena pembahasan ini materi pokoknya juga terdapat pembahasan yang memberikan tambahan pemahaman tentang isi pokok tersebut seperti adanya penyajian tentang kalimat sa’bah, mufradatnya qissah mu’assirah dan mahfuzatnya , yang mana dengan semua ini tentunya akan memudahkan siswa untuk memahaminya. Kebahasaan Dari segi penulisan pada buku ini bagus karena sangat jelas bentuk tulisannya dengan kaidah bahasa Indonesia serta dalam penggunaan tanda baca maupun gambar-gambarnya juga mudah dipahami. Penyajian Dalam penyajiannya sudah bagus, kejelasan tujuan yang ingin di capai pada kompetensi dasar juga baik dan sudah tergambarkan pada materi pokok sajian. Unsur kegrafikan Pengunaan font , jenis dan ukuran dalam penulisan baik pada sub judul lebih besar sebagai penanda di tambah kolom yang memberikan perbedaan yang jelas pada setiap pokok pembahsan. Lembar Analisis Materi Cinta Al-Qur’an dan Hadits Kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Penerbit 3 Serangkai Mengenai Hadist Tentang Ciri-Ciri Orang Munafik No. Komponen Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah I. Kelayakan Isi Menganalisis kesesuaian dengan SK-KD Kesesuaian dengan perkembangan anak Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar Kebenaran substansi materi pelajaran Manfaat untuk penambahan wawasan Kesesuain dengan nilai-nilai moral & social x x x x x x 5 4 4 4 4 4 II. Kebahasaan Keterbacaan Kejelasan informasi Kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar Pemanfaatan bahasa secara efektif & efisien x x x x 5 4 4 4 III. Penyajian Kejelasan tujuan yang ingin dicapai Sistematis atau tidaknya urutan penyajiannya Pemberian motivasi atau daya tarik Interaksi Kelengkapan informasi x x x x x 4 4 4 4 4 IV. Kegrafisan Penggunaan font, jenis, dan ukuran Lay out atau tata letak Ilustrasi, gambar, atau foto Desain tampilan x x x x 4 4 5 4 79 Nilai Buku = (Skor Perolehan)/(Skor Maksimal)×Skala nilai (10-100) = 79/95×100 = 7900/95 = 83 (A) Berdasaran hasil analisis dari komponen yang telah ditetapkan dengan beberapa rincian di atas sebagai alat pengukuran, maka penilaian materi pelajaran Cinta Al-Qur’an dan Hadits Madrasah Ibtidaiyah mengenai hadist tentang ciri-ciri orang munafik adalah sangat baik dengan hasil pengukuran 83. Metode pilihan. Metode pilihan lain yang dapat digunakan dalam materi hadis tentang ciri-ciri orang munafik adalah metode simulasi dan diskusi. Pada metode simulasi, beberapa siswa diperintahkan untuk memainkan peran dengan cerita yang berkaitan dengan ciri-ciri orang munafik. Kemudian pada metode diskusi, seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk membahas tentang ciri-ciri orang munafik. Kedua metode tersebut bisa saja digunakan dalam materi ini, agar siswa memahami kandungan hadis ciri-ciri orang munafik. Namun, dalam materi ini, kami lebih menggunakan metode seperti ceramah, reading aloud, cerita, dan Tanya jawab karena menurut kami lebih efisien. Sedangkan penggunaan metode diskusi dan simulasi akan memerlukan waktu yang lama dalam penyampaian materi ini.
»»  FULL READ....

KURIKULUM DAN PENGAJARAN

BAB I KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN A. Pengertian Kurikulum Lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disususn untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Ada sejumlah ahli teori kuriklum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa yang terjadi dibawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikulum yang formal juga kegiatan yang tak formal. Kurikulum formal meliputi: • Tujuan pelajaran, umum dan spesifik • Bahan pelajaran yan tersusun sistematis • Strategi belajar mengajar serta kegiatanya • Sistem evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai Kurikulum tak formal terdiri atas kegiatan-kegiatanyang juga direncanakan akan tetapi tidak berkaitan langsung dengan pelajaran akademis dan kelas tertentu. Kurikulum ini dipandang sebagai pelengkap kurikulum formal. B. Proses pengembangan kurikulum Dalam pengembangan kurikulum tedapat dan proses utama,yakni pengembangan pedoman instruksional. 1. Pedoman kurikulum meliputi • Latar belakang • Silabus • Desain evaluasi • Pedoman instruksional 2. Pedoman instruksional untuk tiap mata pelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus C. Pedoman kurikulum Pedoman kurikulum disusun untuk menetukan dalamgaris besarnya: • Apa yang akan dijarkasn (ruang lingkup scope) • Kepada siapadiajarkan • Apa sebab diajarkan, dengan tujuan apa • Dalam urutan yang bagaimana BAB II DETERMINAN KURIKULUM A. Determinan filosofis Filsafat dapat dirumuskan sebagai studi tentang Metafisika : apakah hakikat kenyataan atau realitas? epistemologi : apakah hakikat pengetahuan? aksiologi : apakah hakikat nilai? Etika : apakah hakiakt kebaikan? Estetika : apakah hakikat keindahan? Logika : apakah hakikat penalaran? Pengembangan kurikulumyang mempunyai posisi ang jelas tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis diatas telah memiliki dasar yang memungkinkanya mengambil keputusan yang sehat dan konsisten. Akan tetapi dalam mengembangkan kurikulum ia tidak hanya menonjolkan falsafah pribadinya, akan tetapi harus mempertimbangkan falsafah Negara, falsafah lembaga pendidikan serta staf pengajarnya. a) Falsafah bangsa Bagaimana punhakikat falasafah nasional, falsafah itu selalu harus dijadikan kerangka utama yang mengendalikan penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan dinegara yang bersangkutan dan oleh karena itu akan mempengaruhi semua keputusan dalam pengembangan kurikulum. b) Falsafah lembaga pendidikan Kita di Indonesia telah memiliki falsafah nasional yang tegas, pancasila yang berfungsi sebagaipegangan bagi lembaga pendidikanuntuk pengembangan falsafah atau pandangan masing-masing sesuai dengan missi dan tujuan nasional serta nilai-nilai masyarakat yang dilayaninya. c) Falsafah pengajaran guru Tiap guru harus mempunyai gambaran yang jelas mengenai falsafahlembga pendidikan tempat ia bekerja. Sebaiknya falasafah guru sendiri konsisten dengan falsafah sekolahagar ia dapat membimbing siswa kearah tujuan pendidikan seperti dirumuskandlam kurikulumguru selalu terlibat dank arena itumemasukkan falsafahnya dlam perencanaa, organisasi dan penyampaian pelajaran. d) DETERMINAN SOSIOLOGIS Tiap kurikulum mencermika keinginan, cita-cita , tuntutan dan kebutuhan masyarakat, sekolahmemang didirikan oleh dan untuk masyarakat. Sudah sewajarnya pendidikan harusmemperhatikan danmerespon terhadap suara-suara dalam masyarakat. Pendidikan tak dpat tiada harus member jawaban atas tekanan-tekanan yang datang dari desakan dan tekanan dari kekuatan-kekuatan sosio-politik-ekonomi yang dominan pada saat tertentu. DETERMINAN PSIKOLOGIS Determinan ini mempunyai dua dimensi yang saling berkaitan yaitu : 1) Teori belajar (bagimana sebenarnya siswa belajar) Walaupun bannyak macam-macam teori belajar yang menunjukan perbedaan halus antarayang satu dengan yang satu lagi, pada pokonya terdapat lima kelompok teori belajar utma yakni : (1) Behhaviorisme (2) Psikologi daya (3) Perkembangan kogitif (4) Teori lapangan(teori gestalt) (5) Teori kpribadian 2) Hakikat peljarsecara individual anatara laian berkenaan dengna taraf : • Motivasi • Kesiapan • Kematangan intelektual • Kemtangna emosional • Latar belakng pengalaman BAB III PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDEKATAN-PENDEAKTAN BIDANG KURIKULUM 1. Pendekatan bidang studi ( pendekatan subjek atau disiplin ilmu) Yang diutamakan dalam pendekatan ini ialah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi ini sesuai dengan falsafah realisme. 2. Pendekatan interdisipliner Masalah-masalah dalam kehidupan tidak hanya melibatkan satu disiplin, akan tetapi memrlukan berbagai ilmu secara interdisipliner. Dibawah ini akan kita bicarakan beberapa pendekatan interdisipiner dalam pengembangan kurikulum a. Pendekatan “broad-field” Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa disipli atau mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu pengetahuan tidak berada dalam pakum atau kehampaan akakn tetapi merupakan bagian integraldari kehidupan manusia. b. Pendekatan kurikulum inti ( core curriculum) Kurikulum diberikan berdasarkan suatu masalah social atau personal. Untuk memecahkan masalah digunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan msalah itu. c. Pendekatan kurikulum inti di perguruan tinggi Istilah inti (core) juga digunakan dalalm kurikulum perguruan tinggi. Dengan “core” dimaksud pengetahuan inti yang pokok yang dimbil dari semua disiplin ilmu yang dianggap layak dimilik oleh tiap orang terdidik dan terpelajar. d. Pendekatan kurikulum fusi Kurikulum ini memfusikan atau menyatukan dua atau lebih disiplin tradisional menjadi bidang studi baru, misalnya : geografi+ geologi + botani +arkeologi menjadi earth sciences. 3. Pendekatan rekonstruksionisme Pendekatan ini juga disebut rekonstruksi social karena memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, rasialisme, interdependensi globalkemiskinan dan lain-lain. (1) Rekunstruksionisme konservatif aliran ini menginginkan agar pendidikan ditujukan kepada peningkatan mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak yang dihadapi masyarakat. 4. Rekonstruksionisme radikal pendekatan ini berpendapat bahwa banyak Negara mengadakan pembangunan dengan merugikan rakyat kecil yang miskin yang merupakan mayoritas masyarakat. 5. Pendekatan “accountability” Accountability atau pertanggung jawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat, akhir-akhir ini tampil sebagai pengaruh yang penting dalam dunia pendidikan. 6. Pendektan pembanguan nasional: Pendekatan in mengandung tiga unsur : (1) Pendekatan kewarganegaraan berorientasi pada system politik negara yang menentukan peranan hak dan kewajiban tiap warga negara (2) Pendidikan sebagai alat pembangunna nasional tujuan pendidikan ini ialah mempersiapkan tenaga kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangnan . untuk itu harus diaadakan proyeksi kebutuhan tanaga kerja yang cermat. (3) Pendididkan keterampilan untuk kehidupan praktis BAB IV TUJUAN PENGAJARAN 1. Tujuan Pengajaran Kita mengenal berbagai tingkat tujuan dalam pengembangan kurikulum yakni tujuan dalam pengembangan kurikulum yang tujuan intitusional yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan seperti SD,SMP,atau univertas yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan institusionaldiharapkan dicapaimelalaui kurikulumnya, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan institusional sama dengan tujuan kurikuler dalam keseluruhannya. Tujuan umum ini memberikan arah dan tidak dirumuskan dalam bentuk kelakuan yang dapat diukur. Tujuan umum ini menentukan apa yang harus dicapai, bukan alat, artinya tidak member petunjuk bagaiman proses belajar mengajar akan dilakukan. Tujuan umum sering mencakup hasil belajar dalam ketiga ranah , kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Ranah Belajar A. Ranah Kognitif Rnah ini mempunyai enam tingkatan dari yang paling rendah : 1. Pengetahuan • Mengenai : fakta, istilah kejadian, perbuatan • Urutan, klasifikasi, penggolongan, criteria metodologi • Prinsip dan generalisasi • Teori dan struktur 2. Pemahaman • Terjemah, tafsirn, ekstrapolasi 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis • Yang menghasilkan hubungan yang has, rencana atau langkah-langkah tindakan, perangkat hubungan abstrak 6. Evaluasi • Member pandangan dan penilain berdasarkan bukti internal dan / atau criteria eksternal B. Ranah Afektif hasil belajar afektif tidak dapat dilihat bahkan diukur seperti halnya dalam bidang kognitif. Guru tak dapat langsung mengetahui apa yang bergejolak dalam hati anak, apa yang dirasakannya atau dipercayainya yang dapat diketahui hanya ucapan verbal serta kelakuan non verbal seperti ekspresi pada wajah, gerak gerik tubuh sebagai indicator apa yang terkandung dalam hati siswa. Ranah afektif seperti yang dikembangkan oleh Krathwohl, Bloom, dan Masia, dalam garis besarnya sebagai berikut : 1. Menerima (memperhatikan) menaruh perhatian, ada kepekaan terhadap adanya kondisi,gejala, keadaan atau masalah tertentu. 2. Merespon, member reaksi terhadap suatu gejala dans ebagainya secara terbuka, melakuakn sesuatu ssebagai respon terhadao gejala itu. 3. Menghargai, member penilaian atau kepercayaan kepada sesuatu gejala yang cukup konsisten 4. Organisasi, mengembangkan nilai-nilai sebagai suatu system, termasuk hubungan antar nilai dan tingkat prioritas nilai-nilai itu 5. Karakteristik suatu nilai atau perangkat nilai-nilai. C. Ranah psikomotor Garis besar ranah psikomotor ini adalah : 1) Gerak reflex,2)Gerak dasar yang fundamental,3)Keterampilan perceptual,4)Keterampilan fisik,5)Gerak terampil,6)Komunikasi dan non diskursif( hubungan tanpa bahasa melainkan melalui gerakan). 3. Perumusan masalah Ketiga ranahbelajar harus diperhatikan dengasn cermat dalam perumusan tujuan umum, TIU maupun TIk. Pendisain kurikuum harus merumuskan dengan jelas apakah yang diharapkan sebagai hasil belajar siswa apakah tuuan pembelajaran. Petak konsep Kemkoff Peta konsef Kemkoff dapat membantu pengembangn kurikulum untuk menganalisi tujuan pembelajaran, baik TU, TIU, maupaun TIK. Selain itu petak ini membutuhkan memelihara “konstek” yaitu hubungan antara tujuan pelajaran dengan segala variable yang mempengaruhi kurikulum, sehingga kurikulum berfungsui sesuai dengan ap yang harus dicapainya. BAB V STRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR A. Rasional Strategi dan sumber mengajar bagian yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum agar apa yang direncanakan dapat dilakasanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya perencanaan yang cermat mengenai strategi dan sumber mengajar lebih terjamin bahwa kurikulum dapat diwujudkan dan apa yang diajarkan dikuasai dan dimiliki siswa. B. Strategi Mengajar Strategi mengajar adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu rinci dan bervariasi disbanding dengan kegiatan belajar siswa seprti yang dicantumkan dlam rencana instruksional atau persiapan suatu pembelajaran. Memilih Strategi Mengajar: Agar dapat dipilih strategi mengajar yagn serasi , harus diperhitungkan tujun ayng ingin dicapai, baik TU, maaupun TIU dan TIK. Sering terjadi bahwa pengjar telah merumuskan tujuan instruksional yang baik, akan tetapimenggunkan strategi mengajar ayng tidak serasi dengan hasilbvelajar ytang diharapkan. Pedoman Kurikulum dan Strategi Mengajar : Pedoman kurikulum dapat menyajikan ide-ide yang dapat digunakan pengajar untuk mengembangkan kegiatan belajar siswa. Untuk mencapai suatu tujuan , misalnya TIK dapat digunakan satu strategi mengajar , tetapi ada kemungkinan menggunakan satu strategi mengsjsr untuk beberapa tujuan. Sumber mengajar sudah harus diusahakn pada tingkat pedoman kurikulum. Pada taraf ini hendaknya dikerahkan sedapat mungkin tenaga pengajar untuk bersama-sama menyiapkan segala sumber mengjar yang diperlukan . ini dilakukan pada perguruan tinggi yang harusemnyuisun kurikulum sendiri. BAB VI MENDESAIN RENCANA EVALUASI 1. Dasar-Dasar Evaluasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum bermacam-macam tujuannya . yang paling penting di antaranya ialah : (1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kea rah tujuan yang telah di tentukan (2) Menilai efektivitas kurikulum (3) Menentukan factor biaya , waktu , dan tingkat keberhasilan kurikulum Desain evaluasi kurikulum mungkin bagian yang paling di anaktirikan dala,m pengembangan pedoman kurikulum, dan proses evaluasi mungkin aspek yang paling di salah gunakan dan paling tidak dipahami. Akan tetapi sebaliknya evaluasi kurikulum yang paling sulit untuk dilaksanakan. Seringkali kita lihat bahwa kurikulum di rombak tanpa evaluasi yang sistematis. 2. Desain evaluasi Desain evaluasi menguraikan tentang (1) data yang harus di kumpulkan ,(2) analisis data “membuktikan” nilai dan efektivitas kurikulum. Yakni: A. Merumuskan tujuan evaluasi B. Mendesain proses dan metodologi evaluasi C. Menspesifikkan data yang diperlukan untuk menyusun instrument bagi proses pengumpulan data. D. Mengumpulkan , menyusun dan mengolah data E. Menganalisis data dan menyusun laporan mengenai hasil-hasil kesimpulan dan rekomendasi A. Tujuan evaluasi :Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat di tinjau dari tiga dimensi , yakni dimensi I (formatif-sumatif) ,dimensi II (proses-produk) , dan dimensi III (operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa). Dimensi I : FORMATIF : evalusi dilakukan sepanjang pelaksanaan kurikulum. SUMATIF: Proses evaluasi dilakukan paa akhir jangka waktu tertentu (misalnya pada akhir semester , tahun pelajaran atau setelah lima tahun untuk mengetahui efiktivitas kurikulum dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan selama pelaksanaan dan akhir proses implementasi kurikulum. Dimensi II :PROSES : yang di evaluasi adalah metode dan proses dalam pelaksanaan kurikulum . PRODUK: yang di evaluasi adalah hasil-hasil yang nyata , yang dapat dilihat seperti silabus , satuan pelajaran dan alat-alat pelajaran yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil siswa berupa hasil test , karangan termasuk tesis , makalah dan sebagainya. Dimensi III: OPERASI : disini evaluasi kesseluruhan proses pengembangan kurikulum termasuk perencanaan ,desain , implementasi , administrasi , pengawasan, pemantauan dan penilainya. HASIL BELAJAR : disini yang di evaluasi ialah hasil belajar siswa bertalian tujuan kurikulum yang harus dicapai , dinilai berdasarkan standar yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan determinan kurikulum , misi lembaga pendidikan serta tuntutan dari pihak konsumen luar. B. Proses dan Metodologi Penilaian Dibawah ini akan dijelaskan lima model secara singkat. 1) Model Diskrepansi Provus : Model ini termasuk model yang paling mudah direncanakan dan dilaksanakn. Disini kita hanya membandingkan hasil atau performance yang nyata dengan standar yang telah ditentukan. 2) Model Kontingensi-kontingensi Stake: Yang menarik perhatian Stake ialah bahwa hasil yang diharapkan oleh pengajar sering berbeda dengan hasil yang nyata menurut penilaian objektif oleh team ahli penilai eksternal. 3) Model CIPP Stufflebeam: CIPP (Context - Input - Process - Product = Konteks – Input – Proses –Produk ) adalah suatu model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam cs yan gbertujuan untuk membantu dalam perbaikan kurikulum ,tetapi juga untuk mengambil keputusan apakah program itu dihentikan saja. 4) Model Transformasi Kualitatif Eisner : Eisner berpendapat bahwa pendidikan adalah kegiatan yang bercorak artistic selain mengandung unsure latihan. Jika mengajar-belajar pada hakikatnya artistic maka proses evaluasinya harus apa yang dilakukan dalam kritik seni. 5) Model Lingkaran – Tertutup Corrigan: Model ini mengandung komponen dari model evaluasi lainnya . cirri utama model currigan ini ialah adanya system balikan formatif – korektif selain proses evaluasi sumatif – terminal. Tiap hasil evaluasi mengenai tiap langkah digunakan sebagai balikan agar dapat vsegera di adakan perbaikan , dapat di isi kesenjangan atau di tiadakan tumpang-tindih . C. Data , Instrumen, dan Prosedur Pengumpulan Data yang di kumpulkan bagi evaluasi pad aumumnya termasuk dua kategori : (1) Data “keras” berupa fakta seperti score test , absensi , pembiayaan dan sebagainya. (2) Data “lunak” seperti persepsi dan pendapat orang yang dapat berbeda-beda. Alat yang di gunakan juga berbeda menurut model evaluasi dan tujuan evaluasi . alat pengumpul data keras pada pokoknya mengumpulkan data berupa score , jumlah , dan taraf atau skala. Prosedur pengumpulan data bergantung pada model yang digunakan , tersedianya data , serta sumber-sumber (manusia dan alat) yang ada. Misalnya untuk mengetahui mutu para lulusan yang telah menempuh kurikulum tertentu banyak factor yang harus dipertimbangkan ,antara lain: • Jumlah minimum yang diperluka agar dapat diadakan analisis • Jumlah orang yang tersedia melakukan survey itu • Waktu yang tersedia • Lokasi sampel populasi • Dsb D. Mengumpulkan , menyusun , dan mengolah data Prosedur pengumpulan data telah kita bicarakan sebelumnya . tugas pada langkah ini ialah mengorganisasikan data agar dapat diolah . Proses pengolahan secara statistic maupun analitik harus di uraikan dengan jelas dalam metodologi penilaian. E. Analisis dan Melaporkan Data Proses analisis data langsung berhubungan dengan tujuan evaluasi . Jika misalnya tujuan 1 telah jelas di paparkan , maka proses analisis langkah itu akan jelas pula . laporan evaluasi biasanya terdiri atas tiga hal , yakni : 1) Hasil-hasil , yaitu apa yang telah ditemukan berdasarkan data yang di kumpulkan 2) Kesimpulan ,yaitu keputusan yang dapat diambil berdasarkan data itu dan apakah data telah cukup memadai untuk mendukung keputusan itu. 3) Rekomendasi , apakah cukup data untuk mendukung kelangsungan kurikulum , ataukah disarankan agar di jalankan lanjutan penilaian agar diperoleh data yang lebih banyak. BAB VIII DESAIN RENCANA INSTRUKSIONAL PENGAJARAN EFEKTIF 1. Dasar Desain Instruksional Instruksional mempunyai dua dimensi (1) Dimensi kognitif , pengetahuan ,keterampilan (2) Dimensi afektif , kematangan, tanggung jawab dan inisiatif siswa Dimensi pertama berkenaan dengan bahan yang akan diajarkan , tujuan yang akan dicapai ,sedangkan dimensi kedua berkenaan dengan keadaan ,ciri-ciri dan taraf perkembangan siswa. Kedua dimensi itu dapat kita gambarkan dalam bentuk grafik. Kedua dimensi itu harus diperhitungkan dalam perencanaan kegiatan mengajar dan belajar pada tingkat mikro , yakni dalam menghadapi situasi belajar mengajar dalam kelas. Peranan guru ialah membantu siswa agar tumbuh dan berkembang dalam kedua dimensi itu dan oleh sebab itu pengajaran harus disesuaikan dengan kesiapan siswa berdasarkan kedua skala itu. 2. Pengajaran Efektif Intruksi atau pengajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dengan siswa atau juga antara sekelompok siswa, dengan tujuan untuk memperoleh pengetauan, keterampilan atau sikap, serta memantapkan apa yang dipelajari itu. Proses intruksional banyak didasarkan atas pedoman kurikulum yang telah disepakati bersama atau seperangkat tujan dan harapan yang mnjadi parameter yang akan diajarkan. A. Mengadakan Asesmen, mendiagnosis Asemen atau diagnosis diadakan pada beberapa fase yakni (1) pada permulaan proses intruksional, (2) selama proses mengajar, dan (3) pada akhirnya masing-masing asesmen mempunyai tujuan sendiri B. Perencanaan Perencanaan pengajaran terjadi pada dua tingkatan yakni a. Tingkat kurikulum umum (tingkat makro) b. Tingkat instruksional yang spesifik untuk pengajaran dalam kelas (tingkat makro) C. Pengajaran efektif Selama dua dekade ini telah dilakukan untuk usaha identifikasi karakteristik guru yang efektif. Efektifitas guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa menguasai apa yang dijarkan guru itu. Tampaknya karakteristik mengajar berlaku bagi semua situasi mengajar dengan modifikasi berhubung dengan tingkat situasionalsiswa. Misalnya ciri-ciri mengajr efektif dapat langsung diterapkan dalam pengajaran direktif dan hingga batas tertentu juga bagi strategi mengajar asistif. D. Latihan dan Reinforcement Salah satu fungsi mengajar yang paling penting adalah membantu siswa melatih dan memantapkan pelajaran. “coaching” (latihan dan reinforcement ) sebagi usaha untuk memantapkan penguasaan bahan pelajaran oleh siswa, harus direncanakan kegiatan-kegiatannya dan harus dipandang sebagai bagian integral dari persiapan pelajaran harian atau mingguan. BAB VIII MENGEMBANG KAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH Kompleksitas Pemecahan Masalah Pemecahan masalah bukan perbuatan yang sederhana, akan tetapi lebih kompleks dari pada yang diduga pemecahan masalah memerlukan keterampilan berpikir yang banyak ragam nya termasuk mengamati, melaporkan mendeskripsi, menganalisi, mengklasifikasi, menapsirkan, mengkritik, meramalkan, menarik kesimpulan dan membuat generalisasi berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan diolah. Pendekatan-pendekatan dalam Pemecahan Masalah a. Pendekatan reaktif . pendekatan ini terdpat dalam situasi diman seseorang tiba-tiba dihadapkan dengan masalah yang harus sekejap itu di putuskan. b. Pendekatan antisipatif. Orang yang berantisipasi melihat masalah sewaktu mulai berkembang lalu ia secara sistematis memikirkan seperang kat alternatif lalu memilih salah satu diantaranya yang diduganya akan serasi menghadapi masalah itu. c. Pendekatan reflektif. Dalam hal ini seseorang mengambil waktu untuk memikirkan suatu masalah secara mendalam, menganalisis semua komponennya sambil menimbang dengan cermat tiap kemungkinan tindakan yang dapat diambil. d. Pendekatan impulsif. Seorang bertindak impulsif dalam menghadapi masalah bila ia mengikuti insting atau perasaan dair pada refleksi atau pemikirannya. Tipe-tipe Berpikir Kebanyakan pemikiran yang efektif menggunakan cara berpikir divergen dan konvergen pada saat tertentu. Berpikir divergen tanpaaknya paling bermanfaat pada taraf seseorang memulai proses pemecahan masalah. Berpikir konvergen adalah berpikir reduktif , yakni mereduksi masalah menjadi unit yang sekecil-kecil nya lalu menganalisis tiap unit dengan cermat. Cara Mengembangkan Keterampilan Berpikir Taraf Tinggi : Jika kita akui bahwa salah satu tujuan pendidikan yang penting ialah membantu siswa agar sanggup memecahkan masalah taraf tinggi mak ketermpilan berpikir harus dijadikan inti pokok kurikulum. Maka keterampilan berpikir tidak dapat tiada harus diajarkan secara lebih sistematis dan dengan disengaja unsur keterampilan berpikir. BAB IX PERENCANAAN INTRUKSIONAL UNTUK TUJUAN EFEKTIF Tujuan pendidikan nilai-nilai: Pendidikan nilai-nilai adlah proses membantu siswa menjajaki nilai-nilai yang mereka miliki secar kritis agar menimgkatkan mutu pemikiran dan perasaan mereka tentang nilai-nilai. Pendidikan Moral: Tujuan pendidikan moral ialah membantu siswa agar lebih mampu memberi pendapat yang bertangung jawab, adil dan matang mengenai orang lain. Pendidikan Afektif: Tujuan pendidikan afektif ialah membantu siswa agar ia meningkatkan dlam hierarki afektif yakni dari tiangkat paling bawah (menerima pernyataan tentang nilai-nilai) melalui tingkat merespon terhadap nilai-nilai, kemudian menghargainya meras komitmen terhadap nilai-nilai iut dan akhirnya menginternalisasi nila-nilai sbagi tingkat tertinggi dlam perkembangan afektif. Beberapa definisi Istilah: Kepercayaan (believe) adalah kumpulan fakta ataau pendapat tentang apa yang diterima sebagai benar indah atau adil. Sikap adalah seperangkat kepercayaan yang menentukan reperensi. Nilai-nilai adalah seperangkat sikap yang dijadikan dasar pertimbangan, standar atau prinsip sebagai ukuran bagikelakuan. Nilai-nilai dan penelitian Otak: Penelitian medis dan psikologis terdahulu tahun1950an yang disebut sebagai split brain research memnadang otak sebegai terdiri atas dua bagian terpisah, yang boleh diaktakan tidak saling berhubungan , yakni otak belahan kanan dan kiri. Dalam pendidikan para ahli menganjurkan adanya dua macam kurikulum, 1 untuk mengembangkan belahan otak kiri (ranah logis kognitif) da satu lagi untuk mengembang kan otak belahan kanan (ranah afektif dan kreatif.). Arah dan Intensitas valensi : Faktor lain yang mempengaruhi penerimaan informasi baru ialah tingkat kepercayaan kita tentang informasi itu keprcayaan itu, apakah informasi itu benar atau tidak, didasarkan atas pengalamn lampau yang tersimpan dalam sistem modul otak kita dan dapat diaktifkan oleh suatu stimulus anatara lain berupa perkataan (“sekolah”) atau gambar (sekolah). Mengajar adalah proses mengubah kelakuan Peran guru dalam proses itu ialah :  Menciptakan kesempatan bagi siswa untuk menerima dan menganalisis informasi baru  Membantu dan membimbing siswa agar memperoleh kelakuan baru, misalnnya mempelajari cara baru dalam berpikir, berbuat dan merasakan. BAB X PENDIDIKAN AFEKTIF, PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN AFEKTIF Pengaruh filosofi sosial dalam pendidikan afektif Ada empat garis pikiran utam yang tampil dalam abad ke17,18 dan 19 yang memberi pengaruh besar terhadap hakikat pendidik afektif didunia barat. Pendekata-pendekatan ini diwakili oleh : 1)Thomas Hobbes (teori kontrak sosial),2)Jean Jacques Rousseau (naturalisme),3)Immanuel Kant (rasionalisme),4)Emile Dukheim (teori konteks sosial) Pengaruh psikologi terhadap pendidikan afektif Pendidikan afektif tidak hanya dipengaruhi oleh disiplin psikologi, akan tetapi untuk sebagian besar dikembagnkan oleh para ahli psikologi. Seperti Sigmund Freud, John Dewei,Jean Piaget, Pengaruh teori kpribadian terhadap pendidikan Afektif Ada teori kepribadian yang mencoba menjelaskan dimensi afektif berdasarkan ciri-ciri moral dalam kepribadian seperti kejujuran, kerelaan memberi dan berkorban dan sebagainya. Peck dan Havighurst: Kedua tokoh ini mendasarkan teorinya atas pandangan psiko-sosial mengenai motivasi moral manusia yaitu 1. Amoral 2. Expedient 3. Conformist 4. Irrational conscientious 5. Rational altruistic
»»  FULL READ....

Sabtu, 04 Juni 2011

Kenakalan-Kenakalan Anak:)

Dalam bab ini diterangkan uraian-uraian teoritis mengenai : pengertian anak atau remaja,jenis-jenis kenakalan anak , faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kenakalan anak atau remaja, akibat-akibat yang ditimbulkan dari kenakalan anak atau remaja, serta upaya penanggulangannya. A. Pengertian Kenakalan Anak Kenakalan berasal dari kata nakal. Kata nakal mempunyai dua arti yaitu : a. Suka berbuat kurang baik (tidak menurut, menggangu, jahil dan sebagainya, terutama bagi anak-anak). b. Buruk kelakuan. Apabila arti istilah kenakalan anak disimpulkan dari contoh-contoh dan keluh kesah para orangtua mengenai anak-anak mereka, maka dapat diketahui bahwa: Kenakalan anak merupakan tingkah laku anak yang menimbulkan persoalan bagi orang lain. Perumusan ini amat luas sehingga dapat dipertajam lagi dan dibagi menjadi dua macam sifat persoalan kenakalan, dari ringan atau beratnya akibat yang ditimbulkannya. a. Kenakalan Semu: dimana kenakalan anak bukan merupakan kenakalan bagi pihak-pihak lain. Bahkan menurut penilaian pihak ketiga, yang tidak langsung berhubungan, tingkah laku tersebut dibandingkan dengan anak sebaya, disekitarnya, walaupun tingkahlaku yang agak berlebih-lebihan akan tetapi masih dalam batas-batas normal dan masih sesuai dengan nilai-nilai moral. b. Kenakalan Sebenarnya: tingkahlaku, perbuatan anak yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain, dan melanggar nilai-nilai moral maupun nilai-nilai sosial. Paradigma kenakalan anak atau remaja yang mengakibatkan kejahatan lebih luas cakupannya. Kenakalan anak atau remaja tersebut saat ini meliputi perbuatan-perbuatan yang sangat meresahkan di lingkungan masyarakat, sekolah maupun keluarga. Sebagai contoh dari kenakalan ini antara lain : mencorat-coret tembok, pencurian dengan kekerasan, perkelahian antar pelajar, mengganggu wanita di jalan sehingga menimbulkan pemerkosaan atau pencabulan, sikap anak atau remaja yang memusuhi orang tuanya atau perbuatan-perbuatan lainnya yang tercela dan memprihatinkan bangsa dan Negara berupa menggunakan narkotika, pornografi dan kejahatan dunia maya (Cyber Crime). B. Jenis-jenis Kenakalan Anak Kenakalan dalam diri seorang anak merupakan perkara yang lazim terjadi. Tidak seorang pun yang tidak melewati tahap / fase negatif ini atau sama sekali tidak melakukan perbuatan kenakalan. Masalah ini tidak hanya menimpa beberapa golongan anak di suatu daerah tertentu saja. Dengan kata lain, keadaan ini terjadi di setiap tempat, lapisan dan kawasan masyarakat. Perbuatan anak yang menimbulkan kenakalan dan bahkan menyebabkan terjadinya kejahatan dapat dilihat melalui beberapa gejala tertentu. Antara lain, adanya ketidak laziman yang berkenaan dengan pola makan, bersenang-senang atau menjalankan tugas dan program pelajaran di sekolah atau instansi pendidikan lainnya. Bentuk kenakalan anak terbagi mengikuti tiga kriteria, yaitu : “kebetulan, kadang-kadang, dan habitual sebagai kebiasaan, yang menampilkan tingkat penyesuaian dengan titik patahan yang tinggi, medium dan rendah. Adapun jenis dan bentuk-bentuk kejahatan yang dilakukan oleh anak dibedakan menjadi beberapa macam : 1. Kenakalan biasa. 2. Kenakalan yang menjurus pada tindak kriminal. 3. Kenakalan khusus 1. Kenakalan biasa: Adalah suatu bentuk kenakalan anak yang dapat berupa berbohong, pergi keluar rumah tanpa pamit pada orang tuanya, keluyuran, berkelahi dengan teman, membuang sampah sembarangan, membolos dari sekolah dan lain sebagainya. 2. Kenakalan yang menjurus pada tindakan Kriminal: Adalah suatu bentuk kenakalan anak yang merupakan perbuatan pidana, berupa kejahatan yang meliputi : mencuri, mencopet, menodong, menggugurkan kandungan, memperkosa, membunuh, berjudi, menonton dan mengedarkan film porno, dan lain sebagainya. 3. Kenakalan Khusus: Adalah kenakalan anak yang diatur dalam Undang- Undang Pidana khusus, seperti kejahatan narkotika, psikotropika, kejahatan di internet (Cyber Crime), dan sebagainya. C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Kenakalan Anak Kenakalan anak tidak timbul dan ada begitu saja dalam setiap kehidupan, karena kenakalan-kenakalan tersebut mempunyai penyebab yang merupakan faktor terjadinya kejahatan anak atau remaja. Untuk mengetahui sebab musabab timbulnya kenakalan anak / remaja harus diperhatikan faktor- faktor dari dalam diri anak / remaja tersebut, faktor keluarga, lingkungan dan hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi seseorang anak itu melakukan kenakalan. Kenakalan anak yang sering terjadi di dalam masyarakat bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri. Kenakalan anak / remaja tersebut timbul karena adanya beberapa sebab dan tiap-tiap sebab dapat ditanggulangi dengan cara-cara tertentu. faktor- faktor yang menjadi penyebab timbulnya kenakalan tersebut, antara lain : 1. Kondisi pertumbuhan. Adakalanya kenakalan seorang anak terjadi pada tahap-tahap pertumbuhannya. Sebagaimana yang sering kita saksikan, pada tahapan- tahapan tertentu, sang anak mulai menunjukkan kemandiriaannya dan tidak bersedia terikat dengan aturan apapun. Ia berusaha menundukkan orang lain dan menolak mengikuti setiap perintah. Dalam mencapai kemandiriannya, sang anak melakukan kenakalan dan berulah tertentu demi melancarkan protes (dengan kata-kata) atau kritikan. Dengan cara seperti inilah, ia ingin menunjukkan kepribadiannya. Kenakalan seperti ini harus segera diperbaiki. Dan sang anak harus segera dikembalikan ke dalam kondisinya yang normal dan alamiah. 2. Kerusakan syaraf. Sebagian anak-anak, dikarenakan kerusakan syarafnya, selalu mempersulit keadaan, bersikap sensitif, dan senang mencari-cari alasan. Ia memiliki banyak keinginan dan ingin segera mewujudkannya tanpa melalui pertimbangan yang matang. Ketika keinginannya dihambat, ia akan berulah dan berbuat nakal. Kerusakan syaraf ini besar kemungkinan berasal dari faktor genetik atau kondisi lingkungan yang kurang baik. Atau terkadang bersumber dari sejumlah penyakit lainnya. 3. Tidak memperhatikan kebutuhan anak. Adakalanya kenakalan seorang anak timbul lantaran faktor orang tua, khususnya ibu, yang tidak memperhatikan segenap kebutuhannya. Misalnya, sang anak meminta makan kepada ibunya, dan ibunya itu kemudian berkata, “bersabarlah!” mendengar jawaban itu, sang anak akan mulai menangis dan merengek-rengek menuntut pemenuhan keinginannya. Atau seorang anak yang suka makan (banyak), kemudian meminta makanan dari kedua orang tuanya. Memang, orang tuanya itu tidak menghalangi atau mencegah keinginannya. Namun pemberian mereka itu masih dianggap kurang oleh sang anak. Atau seorang anak menghendaki sesuatu dari toko, dan kedua orang tuanya tidak memenuhi keinginannya. Beberapa sebab anak menjalankan kenakalan adalah antara lain: a. Tidak menghiraukan apa yang diharapkan dari mereka b. Salah pengertian dari peraturan-peraturan yang ada c. Adanya keinginan menunjukkan kebebasan d. Ingin mendapat pujian dari teman-teman Beberapa macam perbuatan kenakalan anak khususnya kenakalan yang di rumah: a. Bertengkar dengan saudara-saudara b. Merusak milik orang-orang atau anak-anak lain di dalam rumah c. Berlaku kasar terhadap anggota keluarga yang telah dewasa d. Mengeluh-kesah dengan mencomel mengenai keaktifan-keaktifan rutin di rumah e. Mengabaikan keaktifan rutin-keaktifan rutin yang ada di rumah yang menjadi tanggung jawab f. Berdusta g. Berbuat sesuatu hal dengan diam-diam h. Membuang-buang segala sesuatu dengan sengaja Perbuatan-perbuatan kenakalan di sekolah : a. Mencuri b. Mengganggu c. Berdusta d. Mempergunakan kata-kata yang kasar dan kotor e. Merusak benda-benda milik sekolah dan membolos f. Membaca komik di dalam kelas pada waktu ada pelajaran g. Makan di waktu ada pelajaran h. Berbisik-bisik di waktu ada pelajaran i. Beramai-ramai , membuat keributan j. Melucu dengan berlebih-lebihan k. Bertengkar dengan anak-anak lain dan sebagainya. E. Upaya Penanggulangan Kenakalan Anak 1. Upaya disiplin dalam keluarga. Keluarga merupakan suatu lingkungan terdekat untuk membesarkan, mendewasakan dan mendidik seorang anak atau remaja menjadi manusia dewasa seutuhnya. Kualitas rumah tempat tinggal dan lingkungannya adalah faktor eksternal yang menjadi stimulus atau rangsangan terhadap respon yang akan muncul pada anak atau remaja tersebut. Setiap stimulus / rangsangan dapat memberikan kepuasan atau ketidakpuasan pada diri anak yang bersangkutan, dan ini menjadi salah satu dasar yang dapat mempengaruhi kecenderungan berperilaku buruk / negatif. Anak yang telah terpengaruh oleh lingkungannya, maka dia pun tidak tanggung-tanggung dapat terjerumus dalam kejahatan pula. 2. Upaya pada lingkungan masyarakat Masyarakat sebagai lingkungan yang menjadi pengaruh bagi perkembangan seorang anak hendaknya dapat membina kestabilan lingkungannya. Dalam lingkungan masyarakat perlu diciptakan upaya-upaya untuk menanggulangi timbulnya kejahatan yang disebabkan oleh kenakalan anak atau remaja tersebut. Upaya-upaya yang dapat dilakukan di dalam lingkungan masyarakat dapat berupa perlindungan keamanan terhadap warganya, yakni dengan melakukan peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, melaksanakan ronda malam untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini berupa upaya peningkatan keamanan wilayah, menciptakan kerukunan antar warga masyarakat, mempertebal tali silaturahmi sesama warga masyarakat dengan menciptakan organisasi sosial masyarakat serta menciptakan pemuda-pemudi masyarakat yang berdisiplin, bertanggung jawab dan taat kepada hukum melalui kegiatan kepemudaan atau keremajaan. 3. Upaya disiplin dalam kehidupan bernegara. Negara sebagai penunjang kehidupan warganya juga tidak terlepas pula dari perannya sebagai pencipta keamanan dan ketertiban dari kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah. Peraturan-peraturan hukum yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah, hendaknya tidak hanya menjadi kepentingan pihak tertentu saja. Aturan-aturan hukum tersebut baiknya mengatur secara mendasar dan menyeluruh mengenai peri kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
»»  FULL READ....

Sabtu, 21 Mei 2011

. Kecerdasan Naturalistik

Kecerdasan ini merupakan kecerdasan kedelapan dan penemuan Gardner yang terbaru tentang intelegensi, kecerdasan ini ditemukan pada tahun 1996. Anak yang mempunyai kecerdasan ini biasanya mereka sangat tertarik dengan lingkungan, binatang, tanaman, biasanya juga mereka sangat mengenali dan dapat membedakan spesies. Anak dengan kecerdasan ini sangat baik bila belajarnya dilakukan dengan cara melibatkan hal-hal yang berkaitan dengan mengumpulkan, menganalisa atau menghubungkan pembelajaran dengan alam. Karir yang dapat dipilih adalah ilmuan, naturalis, ahli konservasi alam, tukang kebun, dan petani. Perlu diketahui bahwa ciri-ciri di atas berarti bisa jadi itu tanda anak anda memiliki kecerdasan naturalistik. Peletakan dasar untuk pengembangan pikir dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia prasekolah 0 hingga 6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan hal yang penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan. Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan bergantung pada apa yang dilihat, diperoleh, dan diajarkan orang lain kepada anak karena semua itu menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh anak.Pengalaman anak yang dibesarkan di lingkungan kota akan berbeda dengan anak yang dibesarkan di desa. Pengalaman inilah yang kemudian secara alami berproses dalam diri anak yang kemudian diwujudkan dalam perilaku kehidupannya. Menurut dan meniru apa yang diperintahkan dan dilakukan orang lain itulah yang akan dilakukan oleh anak. Setiap anak yang dilahirkan di muka bumi ini memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Perbedaan kecerdasan inilah yang seringkali tidak disadari oleh masyarakat. Nyoman Mei Indah, Psikolog dari be Consulting, menjelaskan, kecerdasan naturalistik adalah kemampuan mengenali dan mengklasifikasi pola-pola alam. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam serta kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam lain. “Anak-anak yang sangat kompeten dalam bidang ini merupakan pecinta alam. Mereka lebih suka di alam terbuka, daripada terkurung di dalam rumah,” B. Mengasah Kecerdasan Naturalistik. Balita suka mengumpulkan dedaunan, biji buah-buahan kering, kulit kerang dan bebatuan. Untuk apa, hanya balita yang tahu. Namun, Anda perlu tahu bahwa balita memiliki kecerdasan naturalistik. Kecerdasan naturalistik adalah kemampuan mengenali dan menglasifikasi pola-pola alam. Koleksinya yang lebih mirip sampah itu adalah bahan pelajarannya untuk mengasah kecerdasan naturalistik. Asah potensinya! Siapa tahu dia bisa menjadi ilmuwan hebat seperti Charles Darwin, Bapak Teori Evolusi atau Luther Burbank, ahli botani dari Amerika dan penemu Ilmu Pertanian. 1.Menikmati alam pantai dan pegunungan adalah wilayah kesukaan si cerdas naturalistik. Pantai adalah laboratorium kehidupan laut yang berisi aneka mahkluk hidup Selain itu ada pasir, kulit kerang dan batu karang. Biarkan anak membawa benda-benda itu sebagai koleksinya. Ajak pula anak ke pegunungan, berjalan-jalan dan mengamati tanaman yang tumbuh di sana. Bila Anda tak paham tanaman, beri kesempatan si kecil untuk menyentuh dan menggunakan caranya sendiri untuk belajar. 2. Merawat binatang adalah tanggung jawab yang disukai si cerdas naturalistik. Ajak anak ke dokter hewan saat membawa binatang peliharaan untuk divaksin. Perlihatkan juga cara memberi makan dan membersihkan kandang hewan. 3. Jalan-jalan ke Taman Safari dan Kebun Raya cocok untuk mereka. Di tempat ini ia bisa melihat habitat hidup binatang mendekati aslinya berikut pakannya. Di Kebun Raya anak bisa melihat perbedaan berbagai tanaman dan pepohonan. Sering-sering mengajak si kecil ke luar kota untuk membandingkan tanaman, bisa mengasah kecerdasan naturalistiknya.. 4. Membaca buku-buku pengetahuan bergambar binatang Seperti unggas, serangga, reptil, mamalia. Bacakan dan ceritakan secara detail habitat hidup, kebiasaan dan pakan binatang. Lengkapi koleksi buku tentang bunga, tanaman atau pepohonan. 5. Mengoleksi adalah kebiasaan anak cerdas naturalistik. Saat jalan-jalan, ia akan memetik rumput, daun, bunga maupun buah yang tak penting menurut Anda. Meski begitu, dorong anak untuk mengumpulkan apa saja: bebatuan, kulit kerang, serangga. Ajak anak melihat perbedaannya dan membuat klasifikasinya. Misalnya jenis rumput: rumput gajah, rumput manila, dan sebagainya. Jangan marahi anak bila ia memungut sesuatu di jalan. 6. Mandi hujan atau berjemur di panas matahari bisa menjadi bahan pelajaran si kecil. Izinkan anak merasakan hujan dan sengatan matahari agar ia mengenal perbedaan suhu udara dan cuaca. 7. Memandang langit di malam hari, ceritakan tentang bulan, bintang dan binatang malam. Di siang hari, tunjukkan pada buah hati Anda, bagaimana awan-awan bergerak, berubah bentuk menjadi apa saja. Ajarkan perbedaan siang dan malam. 8. Menanam tumbuhan Mulai dari biji hingga menjadi kecambah dan pohon cabai misalnya, membuat balita Anda yang cerdas naturalistik sangat senang. Apalagi saat bunga cabai berubah jadi buah cabai. Ajak ia menghitung hari dan mencatatnya meski balita belum bisa membaca. Catatan ini penting untuk Anda agar Anda bisa menjelaskannya pada anak. Kapan-kapan, ajak balita melihat cara lain menanam dengan cara stek. 9. Sediakan mainan yang bisa mengasah kecerdasan naturalistik: • Pasir untuk membuat gunung, persawahan. Selain pasir, berikan juga tanah agar anak belajar mengenali perbedaan tekstur tanah dan pasir. • Teleskop, jelaskan kegunaan dan cara menggunakannya. • Mikroskop, sediakan preparat dan jelaskan kegunaan dan cara menggunakannya. • Buku-buku sejarah tentang terjadinya gunung berapi dan tentang terjadinya bumi. Ciri-ciri: • Senang kegiatan outdoor, binatang, tumbuhan, dan benda-benda alam lain. • Senang dan memperhatikan hal-hal semisal perubahan cuaca, perubahan daun di musim gugur, suara angin, hangatnya matahari, atau juga seekor serangga di ruangan. • Mungkin membawa pulang binatang dari luar, dan memiliki binatang peliharaan serta ingin memiliki lagi. Cara menstimulasinya: - Mendorong aktivitas yang berkaitan dengan alam - Mendorong membaca bahan yang berkaitan dengan topik ini - Mendorong untuk mengamati, mengapresiasi, dan mendengarkan siklus dan suara alam. - Mendorong hoby yang berkaitan dengan alam, seperti berkebun, memilihara binatang.
»»  FULL READ....

Kamis, 05 Mei 2011

GLOBALISASI

Hati-hati dengan Globalisasi Ada tulisan menarik di Harian Suara Pembaruan. Disebutkan dengan panjang lebar bahwa arus deras komunikasi massa yang menghujani Indonesia, ternyata nggak hanya memunculkan fenomena baru dalam kebudayaan negeri ini, atau sekadar perubahan ekonomi politik, tapi juga menandai kelahiran sebuah generasi baru, yang bisa dikatakan tercerabut dari masa lalu. Dimulai sejak Oil Boom pada dekade 70-an, kemajuan sosial ekonomi memang mendatangi negeri ini, ditambah masuknya kebudayaan pop yang notabene didominasi kebudayaan Barat. Kebudayaan pop (pop culture) ditandai dengan industrialisasi barang-barang budaya seperti makanan, pakaian dan kesenian, tapi lebih dari itu, kebudayaan jenis ini membawa masyarakat pada fenomena McWorld. McWorld adalah sebuah dunia yang dicirikan dengan globalisme, informasi, hiburan, dan komersialisme. Maka, McWorld ditandai oleh tiga buah ikon penting; MTV, Macintosh, dan McDonald,. Sebuah paradigma berpikir global McWorld akhirnya membawa manusia Indonesia pada sebuah fenomena global, internasionalisasi budaya dan konsumerisme. Peranan media komunikasi sangat besar karena lewat media inilah gelombang komunikasi dan kapitalisme mutakhir sampai ke Indonesia. Budaya pop adalah budaya yang dibentuk oleh media. Sebagai saluran komunikasi, media sangat berperan efektif sebagai pembentuk semangat konsumerisme masyarakat sekaligus alat dari produsen untuk memanipulasi kesadaran konsumen, sehingga membeli komoditas yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Maka, Mc World pun dibentuk oleh kedua fenomena di atas; perluasan media lewat teknologi informasi, dan kapitalisme mutakhir. Sebuah McWorld adalah sebuah dunia tanpa batas, nasionalisme, agama, dan etnisitas atau kebudayaan. Semua itu lebur dalam sebuah interaksi universal antarbudaya. Globalisasi informasi dan budaya ini, menandai kemunculan postmodernisme alias pemberontakan terhadap modernitas yang mengharuskan keseragaman dalam pola pikir dua rasionalisasi yang berlebihan. Gaungnya bergema hingga saat ini dari munculnya Flower Generation di Amerika yang memulai Woodstock pertama pada tahun 1969, yang memprotes Perang Vietnam dan perlombaan senjata nuklir, hingga demonstrasi mahasiswa Indonesia pada tahun 1998 dan Woodstock 1999 yang berakhir dengan kekerasan. Generasi yang lahir pada dekade 70-an dan 80-an yang saat ini menjadi remaja, pemuda, siswa sekolah menengah, dan mahasiswa hidup dalam era McWorld. Mereka hidup dalam hujan deras kebudayaan pop, terutama yang hidup di kota-kota besar. Generasi itu hidup dalam multikulturalisme dan pluralisme nilai. Gaya hidup mereka adalah gaya hidup global, hingga kerap kali kehilangan identitas ketika harus merumuskan ke-Indonesia-an. Mereka dibesarkan dalam tingkat kemapanan yang cukup tinggi dan akses yang begitu luas terhadap berbagai bidang. (www.surapembaruan.com, 5 April 2000) Melahirkan budaya pop Ngomong-ngomong soal semen, eh, soal budaya pop, saya kepikiran sama kamu-kamu, para remaja. Kenapa? Karena remajalah yang paling rentan termakan isu instant culture, yang juga biasa disebut budaya pop. Do you know budaya pop? Betul. Kamu pinter banget deh. Yup, budaya pop adalah budaya yang ringan, menyenangkan, trendi, dan cepat berganti. Nah, teman remaja paling doyan kalo udah njiplak gaya hidup hasil imbas budaya pop. Pokoke, cepet banget nyetelnya euy! Itu sebabnya, kita jadi kepikiran terus sama kamu-kamu. Khawatir kalo kamu terjerumus main ikut-ikutan aja tanpa memandang halal dan haram dalam berbuat. Kritikus Lorraine Gamman dan Margaret Marshment, keduanya penyunting buku "The Female Gaze: Women as Viewers of Popular Culture (1998)", bersepakat bahwa budaya populer adalah sebuah medan pergulatan ketika mengemukakan bahwa tidaklah cukup bagi kita untuk semata-mata menilai budaya populer sebagai alat kapitalisme dan patriarki yang menciptakan kesadaran palsu di kalangan banyak orang. Bagi mereka, budaya populer juga tempat dipertarungkannya makna dan digugatnya ideologi dominan. Walah, moga kamu nggak error untuk memahami maksud kritikus ini. ? Celakanya, dalam pertarungan tersebut, siapa pun bisa terlibat dalam lingkarannya. Termasuk tentunya remaja. Perang ideologi nggak bisa dihindarkan lagi sobat, alias kudu pasti terjadi benturan. Lucunya, acapkali kita, kalangan remaja, udah merasa down duluan dari pada harus bertarung melawan budaya tersebut. Hmm.. ini untuk tidak mengatakan kalo remaja biasanya pura-pura tidak tahu apa-apa, dan lebih memilih ‘terbawa’ arus budaya yang lebih kuat. Parahnya lagi, seperti diakui banyak pengamat, bahwa budaya populer yang sekarang lagi ngetren bergerak amat cepat. Saking cepatnya, sampe tanpa sadar kita dipaksa patuh dengan logic of capital, logika proses produksi, yakni hal-hal yang dangkal dan cepat ditangkap yang cepat laku. Inilah yang sering dijuluki sebagai instans culture. Kamu bisa lihat gimana sregepnya teman-teman remaja saat gandrung dengan tren yang muncul saat ini. Cepet banget nyetelnya. Udah nggak pernah pake kalkulasi untung-rugi lagi. Apalagi mikir halal-haram, kayaknya blas deh. Pokoknya, kalo itu dianggap baru dan trendi, hajar aja. Nyang penting dapat label anak gaul. Habis perkara. Astaghfirullah… Sobat muda muslim, nggak selamanya yang baru dan trendi itu baik lho buat kamu. Kalo soal ilmu pengetahuan dan teknologi, boleh aja kamu ikutan nyetel. Itu sebabnya, kamu jangan kuper-kuper amat dalam masalah ini. Tapi sayangnya, teman-teman remaja lebih mudah nyetel kalo urusannya dalam gaya hidup. Soalnya, memang mudah ditiru sih. David Beckham, suaminya Victoria Adams, cepat jadi idola. Model rambutnya dicontek abis. Pas doi kepalanya plontos, banyak para akhwat, eh, cewek langsung teriak histeris. Begitu ganti model lagi, cepet-cepet pengagumnya meniru total beliau. Aduh, jadi sesembahan deh. Ckckckck… Genderang perang budaya udah ditabuh saudara-saudara. Ini globalisasi Bung! Semua wajib seragam. Di Amrik heboh Harry Potter, Spiderman, The Lord of The Ring, X-Men United, Matrix Reloaded, sampe Hulk, di sini juga 'wajib' ikutan heboh. Nggak seru dan afdhol kalo cuma diem. Semua serentak ngobrolin hiburan kelas dunia ini. Begitu pun ketika rumah-rumah mode Eropa memamerkan busana oke karya perancang dunia, di sini seperti tersihir; ikutan heboh pake. Sama halnya ketika George W Bush gembar-gembor mengumumkan “Perang Melawan Terorisme”, seluruh negara (termasuk di sini) ikutan heboh ngomongin terorisme (meski banyak juga yang nggak paham). Hasilnya? Ditangkepi deh seluruh kelompok Islam yang udah kadung dituduh jaringan teroris, atau paling nggak dimata-matai atas perintah Amrik. Lihat aja Komnas HAM, getol nyerang pemerintah Indonesia soal kasus Aceh, eh, begitu banyak ulama yang ditangkepi, Komnas HAM menunjukkan sikap sejatinya, mengelurkan jurus ATM alias Aksi Tutup Mulut kalo kasusnya berkaitan dengan Islam. Dasar! Emang sih, nggak seluruhnya globalisasi itu salah. Nggak semuanya dampak globalisasi bikin kita gerah. Ada kok yang baiknya. Contoh: perkembangan teknologi informasi dan sejenisnya. Namun, teknologi memang ibarat pisau bermata dua; bisa baik, bisa juga buruk. Tapi anehnya, mengapa yang buruk van jelek yang cepet menular dan kadernya beranak pinak? Jawabannya sama: ringan dan trendi. Wasyah! Itu pula yang bikin kita ketar-ketir ngeliat tingkah polah remaja sekarang. Bener. Tetap waspada! Perkembangan ini kan bisa baik tapi sekaligus bisa jahat. Maka sikap bijaksana itu wajib kita miliki. Supaya nggak keburu nafsu menghukumi yang halal menjadi haram—atau sebaliknya. Apalagi kalo sampai terjebak menjadi pengikut budaya global yang nggak bener. Itu sebabnya, kita harus bertanggung jawab. Yang benar kita ambil, dan yang salah kita buang. Inilah tantangannya bagi kita. Tentu, tantangan yang harus dihadapi dengan bijaksana dan butuh penyelesaian jitu. Iya nggak? Dan, kayaknya sekarang kita kudu lebih cerdas lagi dalam menyikapinya. Bukan apa-apa, ekspansi bukan global ini makin berbahaya karena ditunjang dengan teknologi canggih. Jaringan internet misalnya, sudah merupakan kebutuhan tersendiri. Bukan fasilitas mewah lagi. Berarti setiap orang hampir bisa dipastikan mampu mengakses dengan mudah. Wah, padahal nggak semua informasi yang ditampilkan jaringan ini mendidik. Jadi, jaringan maya ini ternyata perlu diperhitungkan juga. Why? Ya, itu tadi, karena di jaringan ini akses informasi nyaris tanpa batas dan sulit dibendung. Nggak ada jalan lain kecuali waspada memang. Waspada dalam pengertian tidak mudah tergoda dengan budaya baru yang bukan berasal dari Islam. Kamu harus pilih-pilih dulu. Jangan langsung caplok aja. Pokoknya pandai memilih dan memilah. Dan perlu dingat, patokan yang kamu pakai untuk menilai budaya tersebut adalah ajaran Islam. Kalo menurut Islam haram, maka kamu jangan maksa mengambil atau melakukan sesuatu itu. Dan sebaliknya bila menurut Islam itu boleh atau halal, kamu nggak dilarang untuk mengambil atau mengamalkannya. Well, jadi kamu dituntut untuk bisa bertanggung jawab. Dan itu cuma bisa dilakukan bila kamu udah paham tentang Islam. Maka, kalo belum paham soal Islam, jangan nekat melabrak. Harus tahu diri, berati kamu kudu belajar dulu tentang ajaran dan nilai-nilai Islam. Tapi memang harus diakui juga sih, penjagaan diri itu nggak cukup. Harus didukung oleh pengawasan masyarakat dan kekuasaan sebuah negara. Tujuannya? Supaya lebih joss! Lebih kuat dan oke! Selain kita kudu waspada, kita juga nggak boleh menjadikan musuh-musuh Islam sebagai teladan atau teman kita. Apalagi kalo kita mau aja ngikutin gaya hidup mereka. Hati-hati, jangan sampai deh! Allah Swt. berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali ‘Imrân [3]: 118). Waduh, ngeri juga kan? Makanya nggak usahlah kamu bergaya hidup seperti kaum lain. Jangan sampai pengaruh jelek globalisasi menjadikan kamu lepas dari Islam. Karena ketika kamu terpengaruh dan kemudian ikut bergaya hidup seperti musuh-musuh Islam itu, berarti kamu telah menjadi pengikutnya (baca: temannya). Ih, syerem banget! Makanya kamu nggak boleh latah ikut-ikutan budaya yang bukan berasal dari Islam. Nggak bener dan memang nggak baik. Bahkan kewajiban kamu adalah mengamalkan (ajaran) Islam, bukan ajaran kaum atau peradaban lain. Karena tentu saja, dengan adanya globalisasi ini musuh-musuh Islam sengaja membuat jalan agar kaum muslimin—khususnya remaja—untuk mengikuti kehendak mereka. Ini jelas sangat berbahaya. Karena bila kita masuk perangkap mereka, alamat hidup kita ancur-ancuran, bro. Allah Swt. menggambarkan bagaimana kebencian musuh-musuh Islam—yakni kaum Yahudi dan Nasrani—dalam menghancurkan ummat Islam. Firman Allah Swt.: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. al-Baqarah [2]: 120) Dengan demikian, kita wajib waspada, jangan sampai terjerumus mengikuti budaya dan gaya hidup selain Islam. Kita bisa menang kawan. Jadi hati-hati dengan globalisasi. Tetap semangat mengkaji Islam!?
»»  FULL READ....

Jumat, 29 April 2011

SENAM LANTAI

BAB I PENDAHULUAN Masyarakat maju yang kaya dan makmur dengan kenyamana yang didukung dengan mesin atau alat – alat otomatis, telah mengalami derita yang di akibatkan dengan kemajuan tersebut. Banyak ancaman yang dihadapi mereka seperti penyakit yang di akibatkan kurang gerak,sebagai sebagian penyakitnya timbul penyakit egeneratif seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes melitus dan lainnya. Gejala kemerosotan kebugaran jasmani dikalangan anak – anak dan remaja di seluruh dunia sudah merupakan gejala umum. Penyebab utamanya adalah mereka kurang aktif bergerak karena kurangnya waktu untuk melatih kesehatan jasmani. Anak – anak begitu asik dengan permainan di komputer, disertai pola makan yang tidak sehat, keadaan ini sudah terjadi di Indonesia. Dengan demikian masyarakat Indonesia sangat kagum dengan penampilan seorang penari yang badannya lemah gemulai. Orang itu memiliki fleksibilitas sangat bagus yaitu kemampuan dari sendi dan otot serta tali sendi di sekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dengan ruang gerak maksimal yang diharapkan. Fleksibilitas optimal memungkinkan sekelompok atau sendi untuk bergerak dengan efisien. Senam mempunyai begitu banyak pengaruh bagi individu bila datang berolahraga dengan sikap dan respek yang baik. Senam dapat menyenangkan, menggairahkan dan memberi banyak pesona. Banyak keuntungan yang diperoleh dari senam. Konsentrasi, keteguhan hati, dan keyakinan akan menjadi modal besar yang dapat membantu dalam bersenam. Pengaruh latihan senam terhadap fisik menakjubkan. Mempelajari keterampilan dalam senam akan meningkatkan kekuatan yang sangat hebat,kelentukan, koordinasi, sikap dan kesadaran kinnestetik. BAB II A. Sejarah Perkembangan Senam Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus. Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport. B. Pengertian Senam dan Senam Lantai Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain: Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh) Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat. Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya. Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat. Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan. Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur – unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerak dasar dari senam perkakas (alat). Pada dasarnya, bentuk – bentuk latihan bagi putera dan puteri adalah sama, hanya untuk puteri banyak unsur balet. Jenis senam juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerak pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Beberapa gerakan dasar senam lantai : 1. Roll depan Yang dimaksud roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Dapat dilakuan dengan cara sebagai berikut : a. sikap permulaan jongkok, pantat agak tinggi,kedua lengan lurus ke depan. b. luruskan tungkai badan condong ke depan, tangan menumpu pada matras selebar bahu, tarik dagu ke dada, tengkuk pada matras. c. saat punggung mengenai matras, bongkokkan tungkai, tarik paha ke dada, tangan menolak, gerakan mengguling di teruskan hingga berakhir pada sikap jongkok, tangan melekat pada tulang kering atau tangan lurus dengan pandangan lurus ke depan. 2. Roll belakang 3. Kayang Kayang ialah suatu bentuk sikap badan terlentang yanng membusur, bertupu pada kedua kaki dan kedua tangan siku-siku dan lutut lurus. Dapat dilakuan dengan cara sebagai berikut: a. Sikap berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka, kedua tanngan lurus keatas. b. Jatuhkan badan bagian belakang dengan melengkungkan badan hingga kedua tangan mendarat ke lantai 4. Sikap lilin a. posisi tidur telentang. b. kedua tangan ditekuk dekat sisi telinga, c. angkat ke dua kaki (rapat) lurus ke atas dengan tangan menopang ke pinggang. 5. Meroda Gerakan meroda merupakan gerakan memutar badan dengan sikap menyamping arah gerakan dan tumpuan bert badan ketika berputar menggunakan kedua tangan dan kaki. Cara melakukan : a. Berdiri dengan sikap tegak dan posisi tangan berada di samping b. Kedua tangan perlahan angkat tangan ke atas dengan sikap menyerupai huruf V c. Lalu putar kedua tangan kebelakang dengan di ikuti kaki kanan/kiri melangkah ke depan lalu di ikuti kaki kanan/kiri sebagai hentakannya. d. Lalu letakkan tangan kanan lalu tangan kiri/tangan kiri lalu tangan kanan pada matras. e. Pada saat memutar kedua kaki harus lurus agar mendapat posisi yang maksimal f. Saat sudah memutar posisi badan menghadap kesamping lalu putar kaki supaya bisa menghadap ke depan dan pandangan matapun harus menghadap ke depan 6. Profeller Cara melakukan : a. Kaki kanan lurus ke samping kanan dengan ujung kaki kanan lurus b. Kaki kiri ditekuk seperti posisi jongkok c. Kedua tangan menyentuh matras yang letaknya tepat ditengah-tengah kaki yang ditekuk dan yang diselonjorkan d. Putar kaki kanan ke arah dalam hingga melewati kaki kiri yang ditekuk e. Pada saat kaki kanan melewati kaki kiri maka angkat badan dengan kedua tangan agar kaki kanan dapat berputar kebelakang melewati kaki kiri lalu kemudian kembali ke posisi awal C. Sarana dan Prasarana Senam Lantai Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standar keutuhan ruang perorangan. Sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanaan suatu kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar. Aktivitas pembelajaran gerak dasar senam lantai dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di lapangan terbuka (melihat kondisi sekolah) dengan menggunakan berbagai media seperti bantalan yang disusun dengan rapi, maupun dengan karung goni yang sebelumnya telah di isi dengan kapuk atau kain – kain bekas. D. Modifikasi Alat Olahraga Senam Lantai Senam lantai adalah senam yang dilakukan di matras. Jika sekolah tersebut belum atau tidak mempunyai matras, maka bisa di buat matras buatan yang sederhana dan mudah di dapat. Misalnya dengan menyusun beberapa bantalan dengan rapi atau dengan menggunakan karung goni secukupnya yang telah di isi dengan kapuk atau kain – kain yang sudah tidak terpakai. Dengan begitu siswa akan lebih mudah latihan olahraga senam lantai menggunakan matras buatan. BAB III PENUTUP Senam lantai adalah senam yang dilakukan pada matras. Unsur – unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat kedepan atau ke belakang. Beberapa gerakan dasar senam lantai diantaranya : 1. Roll depan 2. Roll belakang 3. Kayang 4. Sikap lilin 5. Meroda 6. profeller Modifikasi alat olahraga senam lantai yang menggunakan matras dapat di ganti dengan bantalan – bantalan atau karung goni yang berisi kapuk atau kain – kain yang tidak terpakai. DAFTAR PUSTAKA Rohani, batdri.2004. Harapan Pasti Siswa Berprestasi :CV Hayati Kosasi, Engkos. 1983. Olahraga Teknik dan Program Latihan : CV Akademika Pressindo.
»»  FULL READ....

ATLETIK

PENDAHULUAN Bagian pendidikan jasmani adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.Mempunyai peranan yang sangat penting yaitu meberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung ke dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang direncanakan secara sistematik. Jadi pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,fisikis,keterampilan motorik,pengetahuan dan penilaian penghayatan nilai-nilai serta pembiasan pola hidup sehat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik dan fisikis yang seimbang.Yang membedakan antara pendidikan jasmani dengan yang lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani atau manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh guru yang diberikan dalam situasi yang tepat,agar dapat merangsang pertumbuhan dan peerkembangan siswa secara optimal.Agar programpendidikan dapat dilaksanakan dengan baik,maka perlu dipersiapkan guru yang berwenang dan memiliki kompetensi sebagai guru pendidikan jasmani. Seorang guru pendidikan jasmani harus memiliki keterampilan dan kemampuan tersendiri untuk dapat menyusun dan menerapkan metode,model serta modifi pembelajaran.ketidak tahuan dan keterbatasan pengetahuan akan perlunya metode model pembelajaran serta kemampuan mencipta dan modifikasi pembelajaran,keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran dan keterbatasan dana yang tersedia,harus sudah mulai di antisipasi sejak dini dengan membekali mahasiswa khususnya mahasiswa pendiddikan olahraga dan kesehatan dengan pengetahuan dan pengalaman sebagai contoh. Sebagaimana pembahasan pada makalah ini adalah bagaimana memodifikasikan gerak dasar melompat menjadi lebih mudah dan menyenangkan, meskipun kekurangan sarana dan prasarana. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Perkembangan Atletik Pertengahan abad ke-19, Inggris telah mengembangkan olahraga atletik ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, untuk pertama kali diperlombakan cabang atletik pada tahun 1876, itupun terbatas antar perguruan tinggi. Munculnya Athletic Club tahun 1870 di New York yang menandai perkembangan atletik sangat menggembirakan. Klub ini yang pertama kali mengadakan lomba atletik. Bangsa Indonesia mengenal cabang olahraga atletik sejak zaman pernjajahan Belanda, yaitu tahun 1930. Saat itu para penjajah membentuk organisasi atletik yang diberi nama NIAU (Netherland Indische Athletic Unie) yaitu sebuah organisasi yang menyelenggarakan perlombaan atletik kemudia setelah itu bermunculan klub-klub atletik di berbagai daerah seperti Medan, Solo, Surabaya, Bandung dsb. Setelah itu, berkat kerjasama pakar atletik, Indonesia berhasil membentuk organisasi atletik nasional yang diberi nama PASI (Persatuan Stletik Seluruh Indonesia) tepatnya pada tanggan 03 September 1930 di Semarang. Atletik pada jaman purba sebenarnya mempunyai gerakan dasar seperti lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa-bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Bahkan dapat dikatakan, sejak adanya manusia, gerakan-gerakan itu telah dikenal. Jika kita melakukan atletik dengan tujuan mencapai prestasi pada jaman modern ini, maka lain halnya dengan bangsa primitif pada jaman prasejarah. Mereka melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya: • Mencari makan, • Mempertahankan diri dari serangan-serangan biatang buas, • Mengamankan diri terhadap keganasan alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan lain-lain. Meskipun gerakan-gerakan dasar ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik yang telah dilaksanakan dalam catatan sejarah, baru terjadi pada jaman purba, sekitar 1000 tahun sebelum masehi. B. Pengertian atletik Kata atletik berasal dari bahawa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuhdan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. C. Pengertian Lompat Lompat adalah mendorong tubuh dengan daya tolakan dari kaki menggunakan satu atau dua kaki. Melompat dan berlari hampir sama penjelasannya, walau dalam praktek terlihat jelas perbedaannya, perbedaan antara melompat dan berlari adalah: 1. Berlari, daya tolakan sebagian besar mengarah kedepan dan jeda layang diudara tidak terlalu lama juga tidak terlalu tinggi. 2. Melompat, daya tolakan dapat kedepan, atas, belakang. Dan jeda layang di udara lebih lama juga lebih tinggi. Melompat biasanya terdapat proses menekukkan sendi daerah engkel dan lutut yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan berlari. D. Modifikasi alat dan gerak dasar melompat Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya adalah: 1. Ukuran berat atau bentuk peralatan yang digunakan. 2. Lapangan permainan 3. Waktu bermain atau lamanya permaianan 4. Peraturan permainans 5. Jumlah pemain (Aussie:1996). Sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sarana dan prasarana yang memenuhi syarat untuk digunakan oleh semua siswa namun harus pula memperhatikan usia dan karakter siswa yang bersangkutan mulai dari siswa sekolah menengah dan sebagainya. Modifikasi sarana dan prasarana yang sudah ada atau menciptakan sesuatu yang baru merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan mahasiswa sebagai calon guru sebagai upaya untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan karakteristik dan perkembangan siswa. Aktivitas pembelajaran gerak dasar melompat atau meloncat dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di lapangan terbuka dengan menggunakan berbagai media yang telah di modifikasi,mulai dari kertas bekas,sampai atau ban bekas,tali hingga siswa itu sendiri dapat berperan sebagai media pembelajaran.Pembelajaran dengan modifikasi pengembangan media pengajaran yang disajikan dalam bentuk permainan akan lebih menarik minat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Jika ditempat mengajar tersebut tidak tersedia lapangan karena sekolah berada dikawasan perairan sehingga pembelajaran tidak bisa dilaksanakan dilapangan, untuk itu dilaksanakan didalam kelas. Kita bisa menggunakan siswa itu sendiri sebagai media pembelajaran, caranya adalah: 1. Siswa dibuat dua kelompok jika memungkinkan tetapi tidak memungkinkan bisa lebih. 2. Satu kelompok yang kalah membikin lingkaran masing-masing dengan jarak satu meter, dengan posisi badan merunduk. 3. Sedangkan kelompok yang menang melompati badan temannya yang merunduk dan ini dilakukan secara bergantian, jika salah satu dari kelompok itu tidak bisa melompat atau menyentuh badan temannya. Kesesuaian dalam memilih model pembelajaran sangat penting karena pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri merupakan kegiatan yang mempunyai pengaruh nyata pada anak didik. Sebagai contoh adalah metode pembelajaran untuk tingkat SD yang melibatkan rentang usia dalam pendidikan ,yaitu realisme intelektul dan realisme visual yang selanjutnya akan mendominasi tingkat perkembangan daya cipta anak. Dengan demikian.metode yang digunakan harus mengacu pada karakteristik perkembangan tersebut, pada masa realisme intelektual anak melakukan gerak berdasarkan apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, kebebasan berekspresi merupakan faktor yang memberikan dukungan bagi pengembangan kualitas anak.kebiasan memeksakan gerakan dalam pendidikan jasmani patut di hindari karena akan mematikan kreativitas anak sebab bagaimanapun persepsi anak terhadap suatu objek sangat berbeda dengan persepsi orang dewasa. BAB III PENUTUP Bangsa Indonesia mengenal cabang olahraga atletik sejak zaman pernjajahan Belanda, yaitu tahun 1930. Saat itu para penjajah membentuk organisasi atletik yang diberi nama NIAU (Netherland Indische Athletic Unie) yaitu sebuah organisasi yang menyelenggarakan perlombaan atletik kemudia setelah itu bermunculan klub-klub atletik di berbagai daerah seperti Medan, Solo, Surabaya, Bandung dan sebagainya. Setelah itu, berkat kerjasama pakar atletik, Indonesia berhasil membentuk organisasi atletik nasional yang diberi nama PASI (Persatuan Stletik Seluruh Indonesia) tepatnya pada tanggan 03 September 1930 di Semarang. Kata atletik berasal dari bahawa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuhdan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia Lompat adalah mendorong tubuh dengan daya tolakan dari kaki menggunakan satu atau dua kaki. Melompat dan berlari hampir sama penjelasannya, walau dalam praktek terlihat jelas perbedaannya, perbedaan antara melompat dan berlari adalah: 1. Berlari, daya tolakan sebagian besar mengarah kedepan dan jeda layang diudara tidak terlalu lama juga tidak terlalu tinggi. 2. Melompat, daya tolakan dapat kedepan, atas, belakang. Dan jeda layang di udara lebih lama juga lebih tinggi. Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya adalah: 1. Ukuran berat atau bentuk peralatan yang digunakan. 2. Lapangan permainan 3. Waktu bermain atau lamanya permaianan 4. Peraturan permainan 5. Jumlah pemain (Aussie:1996). DAFTAR PUSTAKA Aussie,1966.modfied sport,aquality junior sport approan rch.Madonen:ACT.Australian sport commision. Diknas.2003.Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Departement Pendidikan Nasional. Depdiknas 2004.Pola Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kependidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Jenjang SI.Jakarta:Dirjen Dikti,Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
»»  FULL READ....