ASSLAMUALAYKUM WELCOME TO MY BLOG INSYA ALLAH BERMANFAAT
KALAU PENGEN BACA, TERLEBIH DAHULU KLIK DI JDUL BCAAN/LINK POSTINAGAN/DI FULL READ:

Sabtu, 21 Mei 2011

. Kecerdasan Naturalistik

Kecerdasan ini merupakan kecerdasan kedelapan dan penemuan Gardner yang terbaru tentang intelegensi, kecerdasan ini ditemukan pada tahun 1996. Anak yang mempunyai kecerdasan ini biasanya mereka sangat tertarik dengan lingkungan, binatang, tanaman, biasanya juga mereka sangat mengenali dan dapat membedakan spesies. Anak dengan kecerdasan ini sangat baik bila belajarnya dilakukan dengan cara melibatkan hal-hal yang berkaitan dengan mengumpulkan, menganalisa atau menghubungkan pembelajaran dengan alam. Karir yang dapat dipilih adalah ilmuan, naturalis, ahli konservasi alam, tukang kebun, dan petani. Perlu diketahui bahwa ciri-ciri di atas berarti bisa jadi itu tanda anak anda memiliki kecerdasan naturalistik. Peletakan dasar untuk pengembangan pikir dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia prasekolah 0 hingga 6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan hal yang penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan. Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan bergantung pada apa yang dilihat, diperoleh, dan diajarkan orang lain kepada anak karena semua itu menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh anak.Pengalaman anak yang dibesarkan di lingkungan kota akan berbeda dengan anak yang dibesarkan di desa. Pengalaman inilah yang kemudian secara alami berproses dalam diri anak yang kemudian diwujudkan dalam perilaku kehidupannya. Menurut dan meniru apa yang diperintahkan dan dilakukan orang lain itulah yang akan dilakukan oleh anak. Setiap anak yang dilahirkan di muka bumi ini memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Perbedaan kecerdasan inilah yang seringkali tidak disadari oleh masyarakat. Nyoman Mei Indah, Psikolog dari be Consulting, menjelaskan, kecerdasan naturalistik adalah kemampuan mengenali dan mengklasifikasi pola-pola alam. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam serta kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam lain. “Anak-anak yang sangat kompeten dalam bidang ini merupakan pecinta alam. Mereka lebih suka di alam terbuka, daripada terkurung di dalam rumah,” B. Mengasah Kecerdasan Naturalistik. Balita suka mengumpulkan dedaunan, biji buah-buahan kering, kulit kerang dan bebatuan. Untuk apa, hanya balita yang tahu. Namun, Anda perlu tahu bahwa balita memiliki kecerdasan naturalistik. Kecerdasan naturalistik adalah kemampuan mengenali dan menglasifikasi pola-pola alam. Koleksinya yang lebih mirip sampah itu adalah bahan pelajarannya untuk mengasah kecerdasan naturalistik. Asah potensinya! Siapa tahu dia bisa menjadi ilmuwan hebat seperti Charles Darwin, Bapak Teori Evolusi atau Luther Burbank, ahli botani dari Amerika dan penemu Ilmu Pertanian. 1.Menikmati alam pantai dan pegunungan adalah wilayah kesukaan si cerdas naturalistik. Pantai adalah laboratorium kehidupan laut yang berisi aneka mahkluk hidup Selain itu ada pasir, kulit kerang dan batu karang. Biarkan anak membawa benda-benda itu sebagai koleksinya. Ajak pula anak ke pegunungan, berjalan-jalan dan mengamati tanaman yang tumbuh di sana. Bila Anda tak paham tanaman, beri kesempatan si kecil untuk menyentuh dan menggunakan caranya sendiri untuk belajar. 2. Merawat binatang adalah tanggung jawab yang disukai si cerdas naturalistik. Ajak anak ke dokter hewan saat membawa binatang peliharaan untuk divaksin. Perlihatkan juga cara memberi makan dan membersihkan kandang hewan. 3. Jalan-jalan ke Taman Safari dan Kebun Raya cocok untuk mereka. Di tempat ini ia bisa melihat habitat hidup binatang mendekati aslinya berikut pakannya. Di Kebun Raya anak bisa melihat perbedaan berbagai tanaman dan pepohonan. Sering-sering mengajak si kecil ke luar kota untuk membandingkan tanaman, bisa mengasah kecerdasan naturalistiknya.. 4. Membaca buku-buku pengetahuan bergambar binatang Seperti unggas, serangga, reptil, mamalia. Bacakan dan ceritakan secara detail habitat hidup, kebiasaan dan pakan binatang. Lengkapi koleksi buku tentang bunga, tanaman atau pepohonan. 5. Mengoleksi adalah kebiasaan anak cerdas naturalistik. Saat jalan-jalan, ia akan memetik rumput, daun, bunga maupun buah yang tak penting menurut Anda. Meski begitu, dorong anak untuk mengumpulkan apa saja: bebatuan, kulit kerang, serangga. Ajak anak melihat perbedaannya dan membuat klasifikasinya. Misalnya jenis rumput: rumput gajah, rumput manila, dan sebagainya. Jangan marahi anak bila ia memungut sesuatu di jalan. 6. Mandi hujan atau berjemur di panas matahari bisa menjadi bahan pelajaran si kecil. Izinkan anak merasakan hujan dan sengatan matahari agar ia mengenal perbedaan suhu udara dan cuaca. 7. Memandang langit di malam hari, ceritakan tentang bulan, bintang dan binatang malam. Di siang hari, tunjukkan pada buah hati Anda, bagaimana awan-awan bergerak, berubah bentuk menjadi apa saja. Ajarkan perbedaan siang dan malam. 8. Menanam tumbuhan Mulai dari biji hingga menjadi kecambah dan pohon cabai misalnya, membuat balita Anda yang cerdas naturalistik sangat senang. Apalagi saat bunga cabai berubah jadi buah cabai. Ajak ia menghitung hari dan mencatatnya meski balita belum bisa membaca. Catatan ini penting untuk Anda agar Anda bisa menjelaskannya pada anak. Kapan-kapan, ajak balita melihat cara lain menanam dengan cara stek. 9. Sediakan mainan yang bisa mengasah kecerdasan naturalistik: • Pasir untuk membuat gunung, persawahan. Selain pasir, berikan juga tanah agar anak belajar mengenali perbedaan tekstur tanah dan pasir. • Teleskop, jelaskan kegunaan dan cara menggunakannya. • Mikroskop, sediakan preparat dan jelaskan kegunaan dan cara menggunakannya. • Buku-buku sejarah tentang terjadinya gunung berapi dan tentang terjadinya bumi. Ciri-ciri: • Senang kegiatan outdoor, binatang, tumbuhan, dan benda-benda alam lain. • Senang dan memperhatikan hal-hal semisal perubahan cuaca, perubahan daun di musim gugur, suara angin, hangatnya matahari, atau juga seekor serangga di ruangan. • Mungkin membawa pulang binatang dari luar, dan memiliki binatang peliharaan serta ingin memiliki lagi. Cara menstimulasinya: - Mendorong aktivitas yang berkaitan dengan alam - Mendorong membaca bahan yang berkaitan dengan topik ini - Mendorong untuk mengamati, mengapresiasi, dan mendengarkan siklus dan suara alam. - Mendorong hoby yang berkaitan dengan alam, seperti berkebun, memilihara binatang.

0 komentar:

Posting Komentar